Page 16 - MODUL 2 INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA
P. 16
q
A. Konsep Berfikir Diakronik dalam sejarah
Konsep berfikir Diakronik dalam sejarah merupakan berfikir mengenai suatu peristiwa
sejarah secara menyeluruh dan terbatas oleh ruang dengan tujuan untuk melihat perubahan dalam
perkembangan suatu peristiwa sejarah. Sejarah merupakan ilmu diakronik,yang mementingkan
proses. Dengan melalui pendekatan diakronik sejarah berupaya untuk menganalisis suatu
perubahan sesuatu dari waktu ke waktu. Dari konsep berfikir diakronik terdapat contoh peristiwa
sejarah yaitu peristiwa sejarah kronologi pertempuran ambarawa. Pertempuran ambarawa
merupakan pertempuran yang terjadi antara tentara Indonesia dengan tentara Inggris.
Pertempuran ambarawa terjadi pada tanggal 20 oktober 1945 di Ambarawa Kabupaten
Semarang,Jawa tengah.
Pertempuran ambarawa terjadi saat pasukan sekutu dan NICA (pemerintah sipil Hindia
Belanda) yang mulai mempersenjatai tawanan perang hindia belanda di Ambarawa dan Magelang.
Pertempuran ambarawa dilatar belakangi oleh insiden di Magelang pada tanggal 20 Oktober 1945
saat Brigade Artileri dari Divisi India ke 23 mendarat di Semarang yang dipimpin oleh Brigadir
Bethell. Dari pihak Indonesia Bigadir Bethell ditunjuk sebagai pengurus pelucutan pasukan Jepang.
Bethell juga diperbolehkan untuk melakukan evakuasi interniran sekutu yang berada di
Kamp banyu biru Ambarawa dan Magelang. Akan tetapi ternyata mereka diboncengi oleh kaum
NICA (Netherland Indies Civil Administration). Kemudian mereka mempersenjatai para tawanan
Jepang. Pada tanggal 26 Oktober 1945 insiden ini pecah di Magelang. pertempuran ini berlanjut
antara TKR dengan Tentara Inggris dan pertempuran ini sempat berhenti pada saat kedatangan
Soekarno dan Brigadiir Bethell di magelang pada 2 November 1945 dan mereka mengadakan
perjanjian Gencatan senjata akan tetapi pihak inggris mengingkarinya
Modul 1 Sejarah Indonesia Kelas X Semester Ganjil 11