Page 75 - Al Ashri Cover Ok.cdr
P. 75
Kodok
Kodok KISAH
Kodok
| Pada masa nabi ada seorang tokoh tanah itu. Musailamah bak penyuka hewan. 'Wahyu-
wahyu' gubahannya banyak berirama hewan.
dengan obsesi melangit. Dia berani
menyalib status kenabian. Mengaku “Yaa wabaru, yaa wabaru. Innamaa anta Pada masa nabi ada seorang tokoh Pantas juga dia dijuluki Pangeran Kelinci. Konon,
sebagai seorang rasul utusan Tuhan dan iiraadun wa shadarun. Wa saairuka hafru | dengan obsesi melangit. Dia berani Musailamah mendapat 'wahyu' tentang hewan
mendapat wahyu sebagaimana Rasulullah SAW. yang suka membuat sarang di lubang tanah itu.
naqrun.” menyalib status kenabian. Mengaku
Suatu hari, ia berkirim surat pada Rasulullah sebagai seorang rasul utusan Tuhan dan “Yaa wabaru, yaa wabaru. Innamaa anta
SAW. Begini isi suratnya. “Hai kelinci, hai kelinci. Sesungguhnya kamu
mendapat wahyu sebagaimana Rasulullah SAW. iiraadun wa shadarun. Wa saairuka hafru
“Dari Musailamah Rasulullah, kepada memiliki dua telinga dan satu dada. Dan semua
Muhammad Rasulullah. Teriring salam untuk jenismu suka membuat galian dan lubang.” Suatu hari, ia berkirim surat pada Rasulullah naqrun.”
Anda. Selanjutnya, aku telah diangkat menjadi SAW. Begini isi suratnya. “Hai kelinci, hai kelinci. Sesungguhnya kamu
sekutu Anda. Separuh bumi ini adalah untuk Ada lagi 'wahyu' lain yang bertutur tentang “Dari Musailamah Rasulullah, kepada memiliki dua telinga dan satu dada. Dan semua
kami dan separuh lagi untuk kaum Quraisy. gajah. surah Al Fiil.
Tetapi kaum Quraisy berbuat keterlaluan.” “Alfiil. Ma al-fiil. Wa maa adraka ma al-fiil. Muhammad Rasulullah. Teriring salam untuk jenismu suka membuat galian dan lubang.”
Rasulullah SAW menjawab surat Lahuu dzanabun wabiilun. Wa khurthuumun Anda. Selanjutnya, aku telah diangkat menjadi Ada lagi 'wahyu' lain yang bertutur tentang
Musailamah. Ini jawaban Rasulullah SAW. thawiil.” sekutu Anda. Separuh bumi ini adalah untuk gajah. surah Al Fiil.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih “Gajah. Tahukah anda gajah? Apakah gajah kami dan separuh lagi untuk kaum Quraisy. “Alfiil. Ma al-fiil. Wa maa adraka ma al-fiil.
lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad itu? Dan tahukah anda apakah gajah itu? Ia Tetapi kaum Quraisy berbuat keterlaluan.” Lahuu dzanabun wabiilun. Wa khurthuumun
Rasulullah, kepada Musailamah Al Kadzab berekor pendek, berbelalai panjang.” Rasulullah SAW menjawab surat
(Pembohong). Keselamatan hanya bagi siapa thawiil.”
yang mengikuti petunjuk yang benar. Begitulah kelakuan Musailamah dengan Musailamah. Ini jawaban Rasulullah SAW. “Gajah. Tahukah anda gajah? Apakah gajah
Selanjutnya, sesungguhnya bumi ini adalah obsesinya menjadi nabi dengan 'wahyu-wahyu' “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih itu? Dan tahukah anda apakah gajah itu? Ia
milik Allah. Dialah yang berhak mewariskan gubahannya itu, wahyu yang menjadi bahan lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad
kepada hamba-hamba-Nya yang Dia tertawaan dan celaan di kalangan orang-orang berekor pendek, berbelalai panjang.”
kehendaki. Kemenangan adalah bagi orang- kafir sendiri. 'Amr bin Ash yang waktu itu masih Rasulullah, kepada Musailamah Al Kadzab Begitulah kelakuan Musailamah dengan
orang yang bertaqwa.” belum Islam saja berkata: (Pembohong). Keselamatan hanya bagi siapa obsesinya menjadi nabi dengan 'wahyu-wahyu'
Itulah surat balasan Rasulullah SAW kepada yang mengikuti petunjuk yang benar. gubahannya itu, wahyu yang menjadi bahan
Musailamah. "Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa Selanjutnya, sesungguhnya bumi ini adalah
engkau telah berdusta." tertawaan dan celaan di kalangan orang-orang
Musailamah bolehlah dijuluki Sang milik Allah. Dialah yang berhak mewariskan kafir sendiri. 'Amr bin Ash yang waktu itu masih
Pangeran Kodok. Ceritanya bermula saat Setelah Rasulullah SAW wafat, Musailamah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia
Musailamah menggubah syair yang diklaimnya kemudian menyatakan perang kepada Khalifah kehendaki. Kemenangan adalah bagi orang- belum Islam saja berkata:
sebagai 'wahyu', wahyu tentang kodok. Begini Abu Bakar RA. Namun pasukannya dikalahkan orang yang bertaqwa.” "Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa
bunyi wahyu itu. oleh Khalid bin Walid pada pertempuran engkau telah berdusta."
”Yaa dhifdaa'ata binti dhdhifda 'aini. Naqiya Yamamah (tahun ke-11 Hijrah/Desember 632 Itulah surat balasan Rasulullah SAW kepada
lakum tanqiina. Laa al- maa'a takdiriina. Wa laa M). Ketika pasukan muslimin dan pasukan Musailamah. Setelah Rasulullah SAW wafat, Musailamah
as-syaariba tamna'iina. Ra'suka fi al-maa'i. Wa Musailamah Al-Kadzdzab berhadap-hadapan, Musailamah bolehlah dijuluki Sang kemudian menyatakan perang kepada Khalifah
dzanabuka fii at-thiin. Musailamah berkata kepada pengikutnya, “Hari Pangeran Kodok. Ceritanya bermula saat Abu Bakar RA. Namun pasukannya dikalahkan
“Wahai kodok betina anak dari dua kodok. ini adalah hari kecemburuan. Jika kalian kalah oleh Khalid bin Walid pada pertempuran
Berkuaklah kamu sesuka hatimu. Air tidak kamu pada hari ini maka istri-istri kalian akan menjadi Musailamah menggubah syair yang diklaimnya Yamamah (tahun ke-11 Hijrah/Desember 632
kotori. Dan peminum tidak kamun halangi. tawanan dan mereka akan menjadi budak. Oleh sebagai 'wahyu', wahyu tentang kodok. Begini M). Ketika pasukan muslimin dan pasukan
Kepalamu di dalam air. Sedangkan ekormu di karena itu, berperanglah kalian untuk membela bunyi wahyu itu.
darat.” kedudukan dan melindungi wanita-wanita ”Yaa dhifdaa'ata binti dhdhifda 'aini. Naqiya Musailamah Al-Kadzdzab berhadap-hadapan,
Begitulah bunyi wahyu kodok gubahan kalian.” lakum tanqiina. Laa al- maa'a takdiriina. Wa laa Musailamah berkata kepada pengikutnya, “Hari
Musailamah. Musailamah dibunuh oleh Wahsyi pada as-syaariba tamna'iina. Ra'suka fi al-maa'i. Wa ini adalah hari kecemburuan. Jika kalian kalah
perang itu. Tamatlah riwayat hidup Sang pada hari ini maka istri-istri kalian akan menjadi
Musailamah bak penyuka hewan. 'Wahyu- dzanabuka fii at-thiin. tawanan dan mereka akan menjadi budak. Oleh
Pangeran Kodok, Nabi palsu dari Bani Hanifah
wahyu' gubahannya banyak berirama hewan. itu. [Abdul] “Wahai kodok betina anak dari dua kodok. karena itu, berperanglah kalian untuk membela
Pantas juga dia dijuluki Pangeran Kelinci. Berkuaklah kamu sesuka hatimu. Air tidak kamu kedudukan dan melindungi wanita-wanita
Konon, Musailamah mendapat 'wahyu' tentang kotori. Dan peminum tidak kamun halangi. kalian.”
hewan yang suka membuat sarang di lubang Kepalamu di dalam air. Sedangkan ekormu di Musailamah dibunuh oleh Wahsyi pada perang
darat.” itu. Tamatlah riwayat hidup Sang Pangeran
Begitulah bunyi wahyu kodok gubahan Kodok, Nabi palsu dari Bani Hanifah itu. [Abdul]
Musailamah.
Al Ashri edisi 48 73