Page 78 - Al Ashri Cover Cetak.cdr
P. 78
RENUNGAN
melepas lelah, tiba-tiba datanglah penunggang benar Dzat yg Maha Adil, maka berilah saya
kuda yang pertama. Rupanya ia teringat dengan pengetahuan dan penjelasan bagaimana semua
kantong uangnya yang tertinggal di tempat itu. ini bisa terjadi ?”
Ia kembali dari perjalanannya, dan segera Allah memerintahkan Jibril AS. untuk
menuju sumber mata air itu, namun ia tidak memberikan penjelasan. Malaikat Jibril AS.
menemukan kantong uangnya. Ia hanya berkata kepada Musa AS.” Hai Musa, Allah SWT.
melihat laki laki buta itu yang sedang duduk berfirman: Aku mengetahui semua rahasia dan
beristirahat. lebih mengetahui dari pada yg kamu ketahui.
Si penunggang kuda itu curiga, jangan- Adapun anak kecil yang mengambil kantong
jangan lelaki tua itu yang mengambil kantong uang tersebut, sebenarnya ia hanya mengambil
uangnya. hak miliknya sendiri. Karena orang tua anak kecil
“Saya kehilangan kantong yang berisi 1000 tersebut adalah orang buruh dari si penunggang
dinar di tempat ini. Tidak ada orang yang datang kuda itu. Upah yang seharusnya dia terima,
ke tempat ini selain kamu. Segera kembalikan tidak diberikan. Upah tersebut terkumpul
uang milikku!” tuduh penunggang kuda itu. dalam jumlah uang yang terdapat didalam
”Apakah Engkau tidak tahu, kalau saya ini kantong yang di bawa si penunggang kuda itu
buta? Bagaimana mungkin saya bisa melihat dan upah tersebut belum terbayar. Anak itu
dan mengambil kantongmu?” jawab si kakek hanya mengambil haknya.
buta itu . Adapun laki-laki tua yang buta itu, waktu
Penunggang kuda itu pun marah atas ucapan mudanya adalah seorang komandan perang
si kakek buta tersebut. Tanpa piker panjang lagi, yang telah membunuh ayah dari penunggang
ia mencabut pedang dan mememukulkannya kuda tersebut. Allah telah mengambil hukum
pada si kakek buta yang malang itu sampai qishash dan menyampaikan hak kepada setiap
tewas. Setelah itu, ia memeriksa mayat si kakek orang yang berhak menerimanya. Keadilan
buta itu. Ternyata kantong yang di carinya tidak Kami (Allah) sangat lembut.” setelah Nabi Musa
ditemukan. Ia pun pergi dan meninggalkan AS. mengetahui hal tersebut, ia menjadi merasa
mayat si kakek malang itu dengan wajah kesal. bersalah dan mohon ampun kepada Allah SWT.
Menyaksikan peristiwa tragis tersebut Nabi Disadur dari beberapa sumber. [FH]
Musa AS. merasa kesal dan hilang
kesabarannya. Ia berkata, “Wahai Tuhanku,
kesabaranku telah habis dan Engkau benar-
76 Al Ashri edisi 49