Page 22 - PENELUSURAN BUKU KEAGAMAAN
P. 22

22


                  untuk 20 buku. Tahun 2009 UIN SGD Bandung memberikan bantuan untuk penyusunan

                  50  buku  daras.  Tahun  2010  memberikan  bantuan  untuk  10  buku  daras  dan  tahun  2011

                  memberikan bantuan untuk penulisan 40 buku daras. Selama empat tahu tersebut bantuan
                  buku daras yang paling besar adalah pada tahun 2009 yakni 50 buku daras, disusul tahun

                  2011  sebanyak    40  buku  daras  dan  tahun  2008  sebanyak  20  buku  daras.  Bantuan  yang
                  paling  sedikit  adalah  tahun  2010  yang  tercatat  hanya  10  buku  (Sumber  :Data  pada

                  Lembaga Penelitian tahun 2012).
                         Jumlah  bantuan  yang  diberikan  rata-rata  5  juta  rupiah  untuk  satu  buku.  Inilah

                  bantuan dan bentuk penghargaan satu-satunya  yang bisa diberikan institusi dalam hal ini

                  UIN SGD Bandung  dalam  mendorong penulisan buku di kalangan dosen,  dorongan dan
                  bantuan  dalam bentuk lain tidak ada lagi. Demikian pula halnya tidak ada bantuan untuk

                  penulisan  buku dari  institusi  lain di  Luar UIN SGD Bandung  yang diterima oleh dosen

                  yang  berhasil  menulis  buku.Menurut  pandangan  dosen  yang  menulis  buku,  insentif  ni
                  masih jauh dari memadai. Karena itu untuk masa yang akan datang diperlukan upaya serius

                  untuk menambah kuantitas dan kualitas penghargaan terhadap para penulis buku.


                  BEBERAPA KENDALA DAN KECENDERUNGAN DOSEN DALAM MENULIS BUKU
                        Sejalan dengan hasil temuan yang diperoleh oleh team peneliti Lektur Kemenag RI

                  pada  tahun  2008  yang  telah  mengadakan  penelitian  tentang  karya  dosen  UIN  SGD
                  Bandung  dari  tahun  2004-  2007  yang  telah  mengahasilkan  dokumentasi  buku  sebanyak

                  157 buku, dari sisi penulis, gambaran bahwa buku-buku keislaman yang terbit semenjak
                  tahun 2008 sampai 2011  biasanya ditulis oleh dosen-dosen  yang tergolong  masih muda.

                  Dari sisi jenis buku yang ditulis, ada perbedaan mendasar antara hasil penelitian team Lektur

                  Kemenag RI tahun 2008 dengan penelitian saat ini yaitu kalau dulu lebih banyak bertumpu
                  pada buku daras maka pada periode 2008-2011 sudah mulai banyak terbit buku-buku di luar

                  buku daras. Meskipun demikian perlu dicatat  bahwa  buku  ajar  yang  ditulis  dalam  bentuk

                  buku  teks  (daras),  yang  biasanya  digunakan  sebagai  bahan  ajar  bagi  mahasiswa  masih
                  menjadi perhatian utama di kalangan para dosen.

                        Sebelum  tahun  2008  ada  kecenderungan  para  penulis  buku  kesulitan  untuk
                  menerbitkan karyanya karena problem mendasar kurang diliriknya karya tulis dosen oleh

                  penerbit  sebab  buku  tersebut  dianggap  terlalu  ilmiah  atau  terlalu  “berat”  dibaca  oleh
                  masyarakat  umum.  Para  penerbit  buku  sangat  mempertimbangkan  unsur  komersialisasi
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27