Page 23 - PENELUSURAN BUKU KEAGAMAAN
P. 23

23


                  dalam menerbitkan suatu karya tulis. Atas dasar itu, banyak buku-buku karya dosen yang

                  terbit  tanpa  ISBN  karena  tidak  ”tembus”  di  perusahaan  penerbitan.  Bukan  hanya  itu,

                  persoalan juga sering muncul karena tidak adanya transparansi terkait royalty dari penerbit
                  kepada para penulis. Akibatnya, para dosen akhirnya enggan menyerahkan karya tulisnya

                  ke perusahaan penerbit komersial kalaupun mereka menyerahkan pada penerbit biasanya
                  dengan sekalian menjual hak peenerbitannya. Tentu saja hal ini sangat merugikan karena

                  penerbit biasanya hanya menghargai buku yang masuk dengan harga yang sangat rendah.
                  Solusi lain yang diambil para dosen di lingkungan UIN Bandung adalah berinisiatif untuk

                  menerbitkan  karya  tulisnya  dengan  membentuk  perusahaan  penerbitan  sendiri,  baik

                  penerbitan yang memiliki ISBN maupun yang tanpa ISBN. Solusi lainnya adalah beberapa
                  Fakultas  seperti  Fakultas  Adab  dan  Humaniora  umpamanya  untuk  mengatasi  problem

                  penerbit,  maka  mendirikan  penerbitan  sendiri  yakni  Adab  dan  Humaniora  Press  dan

                  mengikat kerjasama langsung dengan para penerbit.
                        Faktor  lain  yang  menjadi  hambatan  adalah  faktor  niat  dan  motivasi  menulis  di

                  kalangan para dosen untuk menelurkan karya tulis  yang baik. Jika niat dan  motivasinya
                  kuat maka dia akan terus berupaya untuk memperkaya literatur. Masih rendahnya motivasi

                  menulis ini bisa terlihat dari perbandingan dosen yang saat ini hampir mencapai 800 orang
                  dengan hasil karya yang lahir dalam tiap tahun masih sangat rendah. Proses diterbitkannya

                  suatu karya ilmiah tidak dapat dilalui secara instan, perlu perjuangan yang terkadang pada

                  tahap  awal  sering  mendapat  penolakan.  Namun  demikian,  seorang  penulis  harus  tetap
                  memperbaiki kualitas tulisannya. Salah satu langkah yang dia lakukan adalah belajar dan

                  berkonsultasi dengan penulis-penulis produktif yang karyanya sudah sangat akrab dengan
                  penerbit.

                        Dari  hasil  wawancara  terhadap  beberapa  orang  penulis  buku  juga  bisa  diketahui
                  bahwa kendala lain yang menjadi penghambat bagi para dosen di lingkungan UIN Sunan

                                                                                                  1
                  Gunung Djati Bandung dalam menulis buku berkaitan dengan kebijakan institusi , antara
                  lain:  pertama,  karena  tidak  tersedianya  sistem  pengawasan  pelaksanaan  tridharma
                  perguruan tinggi khususnya bidang penelitian (dan produktivitas publikasi karya ilmiah);

                  dan  kedua, masih rendahnya tingkat penghargaan baik dari lingkungan intern (pimpinan

                  dan sivitas akademika) maupun lingkungan ekstern (pemerintah dan masyarakat) terhadap
                  karya tulis dan penyusunnya.


                  1  Wawancara dengan responden (dosen)  Dr. Rusdiana, MM. 27/07/2012
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28