Page 102 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 102

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                        yang telah tersedia pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction
                                        Meeting, PCM) untuk dilakukan pembahasan bersama Wakil Pengguna Jasa
                                        dan Pengawas Pekerjaan. Penyedia Jasa juga diwajibkan untuk menyiapkan
                                        sendiri  semua persyaratan Izin  Lingkungan  yang berkaitan  dengan aktivitas
                                        mereka di semua lokasi kegiatan seperti Quarry, AMP (Asphalt Mixing Plant,
                                        CBP  (ConcreteBatching  Plant),  Base  Camp,  sesuai  persyaratan,  dan
                                        melampirkan  salinan  izin  lingkungan  tersebut  saat  Rapat  Persiapan
                                        Pelaksanaan  (PCM)  dan  Laporan  Pelaksanaan  RKPPL.  Bentuk  RKPPL
                                        sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran 1.17 Spesifikasi ini.

                                g)      Berdasarkan  RKPPL  tersebut,  Pengawas  Pekerjaan  harus  melakukan
                                        pemantauan  sesuai  periode  yang  ditentukan  dalam  Dokumen  Lingkungan,
                                        SKKLH,  dan/atau  Izin  Lingkungan  dari  setiap  lokasi  kegiatan  dilapangan,
                                        lokasi AMP atau CBP, lokasi quarry, dan lokasi basecamp termasuk jalan akses
                                        terkait tindak lanjut penanganan pengelolaan lingkungan.

                                h)      Penyedia  Jasa  harus  melaksanakan  pengambilan  sampel  sesuai  dengan
                                        ketentuan dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan.Jika
                                        ketentuan  pengambilan  sampel  tidak  diatur  dalam  dokumen  lingkungan,
                                        SKKLH  dan/atau  Izin  Lingkungan,  maka  Penyedia  Jasa  harus  tetap
                                        melaksanakan  pengambilan  sampel  kualitas  air,  kualitas  udara  ambien,
                                        kebisingan dan/atau getaran.

                                i)      Titik lokasi pengambilan sampel harus mewakili keberadaan kegiatan di sekitar
                                        lokasi  kegiatan,  pengambilan  sampel  dapat  diambil  3  sampai  6  titik  untuk
                                        pekerjaan jalan dan/atau jembatan yang termasuk pada kegiatan wajib memiliki
                                        dokumen lingkungan (Amdal atau UKL-UPL atau DELH atau DPLH), atau
                                        ditentukan  oleh  instansi  lingkungan  hidup  yang  berwenang.  Pengambilan
                                        sampel  diambil  pada  saat  sebelum,  saat  konstruksi  berjalan,  dan  setelah
                                        konstruksi selesai.

                                j)      Kriteria  lokasi  pengambilan  sampel  harus  mengikuti  ketentuan  yang  ada  di
                                        dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan. Titik lokasi
                                        pengambilan sampel pada umumnya mewakili keberadaan kegiatan di sekitar
                                        lokasi kegiatan antara lain permukiman, fasilitas umum (sekolah, puskesmas,
                                        pasar,  rumah  sakit),  sumber  mata  air,  air  permukaan  (sungai,  danau),  yang
                                        berdekatan  dan/atau  dilintasi  kegiatan,  sumber  bahan  (quarry),  kegiatan
                                        budidaya (hutan, sawah, kebun dan sebagainya) dan lokasi basecamp.

                                k)      Atas  perintah/pendelegasian  tugas  dari  Pengguna  Jasa,  maka  Pengawas
                                        Pekerjaan wajib menyampaikan pelaporan pelaksanaan Rencana Pengelolaan
                                        Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) sebagaimana
                                        yang  tercantum  Dokumen  Lingkungan  setingkat  Amdal  atau  DELH,  atau
                                        pelaporan  pelaksanaan  Upaya  Pengelolaan  Lingkungan  (UKL)  dan  Upaya
                                        Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagaimana yang tercantum pada Dokumen
                                        Lingkungan  setingkat  UKL-UPL  atau  DPLH,  dan/atau  Surat  Keputusan
                                        Kelayakan  Lingkungan  Hidup  (SKKLH),  dan/atau  Izin  Lingkungan  untuk
                                        diteruskan oleh Pengguna Jasa kepada instansi lingkungan hidup sesuai dengan
                                        periode  yang  ditetapkan  pada  Dokumen  Lingkungan,  Surat  Keputusan
                                        Kelayakan  Lingkungan  Hidup  (SKKLH)  dan/atau  Izin  Lingkungan
                                        menggunakan format yang ditetapkan oleh instansi lingkungan hidup sesuai
                                        Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 45
                                        Tahun  2005  atau  perubahannya  (jika  ada)  tentang  Pedoman  Penyusunan
                                        Laporan  Pelaksanaan  Rencana  Pengelolaan  Lingkungan  Hidup  (RKL)  dan
                                        Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atau peraturan perundangan


                                                             1 - 78
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107