Page 107 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 107
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
g) Sebelum memulai Pekerjaan Penyedia jasa harus memastikan bahwa saat
kegiatan pelaksanaan pekerjaan pada ruas jalan dan/atau jembatan tidak
melebihi baku mutu kualitas udara ambien atau parameter yang tercantum di
dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan. Jika telah
melebihi baku mutu lingkungan, agar menginformasikan kepada masyarakat
atau instansi terkait khususnya instansi lingkungan hidup di daerah tersebut
Baku mutu kualitas udara ambien terlampir dalam Tabel 1.17.(3) dari Lampiran
1.17 Spesifikasi ini dengan metode pengujian dan jenis pengujian berikut :
Metode Pengujian Jenis Pengujian
SNI 19-7117.5-2005 Pengujian NOx Metode PDS
SNI 19-7117.18:2009 Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Metode
Turbidimetrik
SNI 19-7117.18:2009 Pengujian Karbonmonoksida (CO) Metode NDIR
SNI 7119.13:2009 Pengujian Hidro Carbon (HC) – CH4 Metode Gas
Chromatography – Flame Ionized Detector
SNI 7119.15:2016 Pengujian Particulate Matter 10 (PM10)
SNI 19-7119.3-2005 Pengujian Total Partikulat (TSP) – Debu Metode
Gravimetri
SNI 19-7119.4-2005 Pengujian Timah Hitam (Pb) Metode SSA
3) Dampak Kebisingan dan/atau Getaran
Sebelum memulai Pekerjaan Penyedia jasa harus memastikan bahwa saat pelaksanaan
pekerjaan pada ruas jalan dan/atau jembatan tidak melebihi baku mutu kebisingan
dan/atau getaran atau parameter yang tercantum di dalam dokumen lingkungan,
SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan. Jika telah melebihi baku mutu lingkungan, agar
menginformasikan kepada masyarakat atau instansi terkait khususnya instansi
lingkungan hidup di daerah tersebut. Baku mutu kebisingan dan getaran terlampir
maisng-masing dalam Tabel 1.17.(5) dan Tabel 1.17.(6) dari Lampiran 1.17 Spesifikasi
ini dengan metode pengujian dan jenis pengujian berikut:
Metode Pengujian Jenis Pengujian
SNI 7231:2009 Pengujian Emisi bising kendaraan bermotor secara
statis
4) Dampak terhadap Lalu Lintas, Harta Milik yang Bersebelahan, dan Utilitas
a) Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Seksi 1.8, tentang Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas, harus berlaku.
b) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan secara melintang harus
dilaksanakan maksimal setengah lebar jalan sehingga jalan tetap berfungsi
sebagian untuk lalu lintas setiap saat.
c) Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab terhadap kelancaran lalu lintas jika
diperlukan Penyedia Jasa harus menyediakan jalan alih (detour) atau
pelaksanaan setengah lebar jalan.
d) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan menjaga ketidaknyamanan
seminim mungkin bagi pengguna jalan dan paling sedikit satu lajur harus tetap
berfungsi setiap saat.
1 - 83