Page 281 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 281
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
4.6.3 CAMPURAN
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 6.3.3 dengan Tabel 6.3.3.2) untuk Aspal Keras,
serta Tabel 4.6.3.1) di bawah ini harus berlaku.
Tabel 4.6.3.1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran Latasir
Sifat-sifat Campuran Latasir (SS)
Kelas A & B
Jumlah tumbukan per bidang 50
Min. 3,0
(1)
Rongga dalam campuran (%)
Maks. 6,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 20
Rongga terisi aspal (%) Min. 75
Stabilitas Marshall (kg) Min. 200
Min. 2
Pelelehan (mm)
Maks. 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 80
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 Min. 90
(2)
jam, 60 ºC
Catatan:
1) Rongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengujian Berat Jenis Maksimum Agregat (Gmm test,
SNI 03-6893-2002).
2) Pengawas Pekerjaan dapat atau menyetujui AASHTO T283-14 sebagai alternatif pengujian kepekaan
terhadap kadar air. Pengkondisian beku cair (freeze thaw conditioning) tidak diperlukan. Nilai Indirect
Tensile Strength Retained (ITSR) minimum 80% pada VIM (Rongga dalam Campuran) 7% ± 0,5%.
Untuk mendapatkan VIM 7% ± 0,5%, buatlah benda uji Marshall dengan variasi tumbukan pada kadar
aspal optimum, misal 2x40, 2x50, 2x60 dan 2x75 tumbukan. Kemudian dari setiap benda uji tersebut,
hitung nilai VIM dan buat hubungan antara jumlah tumbukan dan VIM. Dari grafik tersebut dapat
diketahui jumlah tumbukan yang memiliki nilai VIM 7±0,5%, kemudian lakukan pengujian ITSR
untuk mendapatkan Indirect Tensile Strength Ratio (ITSR) sesuai SNI 6753:2008 atau AASHTO
T283-14 tanpa pengondisian -18 ± 3ºC.
4.6.4 KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL
Ketentuan yang disyaratakan Pasal 6.3.4 harus berlaku
4.6.5 PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL
Ketentuan yang disyaratkan Pasal 6.3.5 harus berlaku
4.6.6 PENGHAMPARAN CAMPURAN
Ketentuan yang disyaratkan Pasal 6.3.6 harus berlaku, kecuali Pasal 6.3.6.2) Acuan Tepi.
4.6.7 PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN
Ketentuan yang disyaratkan Pasal 6.3.7 harus berlaku.
4 - 50