Page 491 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 491

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                        diselesaikan sesuai toleransi dimensi, mutu bahan, kepadatan pemadatan dan
                                        setiap ketentuan lainnya yang disebutkan dalam Seksi ini.

                                        Setiap  bagian  pekerjaan,  yang  menurut  hasil  pengujian  tidak  memenuhi
                                        ketentuan yang disyaratkan harus diperbaiki sedemikian rupa sehingga setelah
                                        diperbaiki, pekerjaan tersebut memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan,
                                        semua  biaya  pembongkaran,  pembuangan,  penggantian  bahan  maupun
                                        perbaikan dan pengujian kembali menjadi beban Penyedia Jasa.

                                d)      Pengambilan Benda Uji Inti dan Uji Ekstraksi Lapisan Beraspal

                                       Penyedia Jasa harus menyediakan mesin bor pengambil benda uji inti (core)
                                       yang mampu memotong benda uji inti berdiameter 4” maupun 6” pada lapisan
                                       beraspal yang telah selesai dikerjakan. Benda uji inti tidak boleh digunakan
                                       untuk pengujian ekstraksi. Uji ekstraksi harus dilakukan menggunakan benda
                                       uji campuran beraspal gembur yang ambil di belakang mesin penghampar

                         4)     Pengujian Pengendalian Mutu Campuran Beraspal

                                a)      Penyedia Jasa harus menyimpan catatan seluruh pengujian dan catatan tersebut
                                        harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan tanpa keterlambatan.

                                b)      Penyedia  Jasa  harus  menyerahkan  kepada  Pengawas  Pekerjaan  hasil  dan
                                        catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiap hari produksi, beserta
                                        lokasi penghamparan yang sesuai :

                                        i)     Analisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat per hari
                                               dari setiap penampung panas.

                                        ii)    Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalasi pencampur
                                               aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).

                                        iii)   Kepadatan Marshall Harian dengan detail dari semua benda uji yang
                                               diperiksa.

                                        iv)    Kepadatan  hasil  pemadatan  di  lapangan  dan  persentase  kepadatan
                                               lapangan  relatif  terhadap  Kepadatan  Campuran  Kerja  (Job  Mix
                                               Density) untuk setiap benda uji inti (core).

                                        v)     Stabilitas,  Pelelehan,  Marshall  Quotient  (untuk  HRS),  Stabilitas
                                               Marshall  sisa  atau  Indirect  Tensile  Strength  Ratio  (ITSR),  Rasio
                                               VCAmix/VCAdrc (untuk SMA) dan Draindown (untuk SMA) paling
                                               sedikit dua pengujian per hari.

                                        vi)    Kadar bitumen aspal keras maupun aspal modifikasi dalam campuran
                                               beraspal  dan  gradasi  agregat  yang  ditentukan  dari  hasil  ekstraksi
                                               campuran beraspal paling sedikit dua contoh per hari. Bilamana cara
                                               ekstraksi sentrifugal digunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan
                                               seperti yang disyaratkan SNI 03-3640-1994.

                                        vii)   Untuk  bahan  pengisi  yang  ditambahkan  (filler  added)  seperti:  debu
                                               batu kapur (CaCO3): semen; abu terbang; dan lainnya, yang digunakan
                                               sebagai  bahan  pengisi  tambahan  (filler  added)  ditentukan  dengan
                                               mencatat kuantitas silo atau penampung sebelum dan setelah produksi.



                                                             6 - 65
   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495   496