Page 488 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 488

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                         5)     Sambungan

                                a)      Sambungan memanjang maupun melintang pada lapisan yang berurutan harus
                                        diatur sedemikian rupa agar sambungan pada lapis satu tidak terletak segaris
                                        yang  lainnya.  Sambungan  memanjang  harus  diatur  sedemikian  rupa  agar
                                        sambungan pada lapisan teratas berada di pemisah jalur atau pemisah lajur lalu
                                        lintas.

                                b)      Campuran beraspal tidak boleh dihampar di samping campuran beraspal yang
                                        telah dipadatkan sebelumnya kecuali bilamana tepinya telah tegak lurus atau
                                        telah  dipotong  tegak  lurus  atau  dipanaskan  dengan  menggunakan  lidah  api
                                        (dengan  menggunakan  alat  burner).  Bila  tidak  ada  pemanasan,  maka  pada
                                        bidang vertikal sambungan harus lapis perekat.


                  6.3.7         PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN

                         1)     Pengujian Permukaan Perkerasan

                                 a)     Pemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar lurus sepanjang 3 m, yang
                                        disediakan oleh Penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan sejajar
                                        dengan  sumbu  jalan  sesuai  dengan  petunjuk  Pengawas  Pekerjaan  untuk
                                        memeriksa  seluruh  permukaan  perkerasan.  Toleransi  harus  sesuai  dengan
                                        ketentuan dalam Pasal 6.3.1.4).f).

                                 b)     Pengujian  untuk  memeriksa  toleransi  kerataan  yang  disyaratkan  harus
                                        dilaksanakan segera setelah pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi harus
                                        diperbaiki dengan membuang atau menambah bahan sebagaimana diperlukan.
                                        Selanjutnya  pemadatan  dilanjutkan  seperti  yang  dibutuhkan.  Setelah
                                        penggilasan  akhir,  kerataan  lapisan  ini  harus  diperiksa  kembali  dan  setiap
                                        ketidak-rataan permukaan yang melampaui batas-batas yang disyaratkan dan
                                        setiap  lokasi  yang  cacat  dalam  tekstur,  pemadatan  atau  komposisi  harus
                                        diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

                                 c)     Kerataan permukaan perkerasan

                                        i)     Kerataan  permukaan  lapis  perkerasan  penutup  atau  lapis  aus  segera
                                               setelah  pekerjaan  selesai  harus  diperiksa  kerataannya  dengan
                                               menggunakan alat ukur kerataan NAASRA-Meter sesuai SNI 03- 3426-
                                               1994, dengan International Roughness Index (IRI).

                                        ii)    Cara pengukuran/pembacaan kerataan harus dilakukan setiap interval
                                               100 m.

                         2)     Ketentuan Kepadatan

                                a)      Kepadatan semua jenis campuran beraspal (mencakup semua campuran aspal
                                        panas  yang  menggunakan  aspal  tipe  I  (Pen.60-70)  maupun  tipe  II  (aspal
                                        modifikasi),  semua  campuran  aspal  hangat,  semua  campuran  aspal  panas
                                        dengan asbuton) yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-
                                        6757-2002, tidak boleh kurang dari 97% dari Kepadatan Standar Kerja (Job
                                        Standard Density) untuk HRS dan 98% untuk semua jenis campuran beraspal
                                        lainnya,  kecuali  disetujui  oleh  Pengawasan  Pekerjaan  sehubungan  dengan
                                        ketentuan yang diuraikan dalam Tabel 6.3.8.2).




                                                             6 - 62
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493