Page 568 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 568
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
perbandingan kekuatan yang digunakan untuk keperluan ini harus disesuaikan
dengan grafik perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu.
d) Pencampuran dengan alat pencampur beton manual, untuk masing-masing
3
mutu beton dengan volume 60 m , setiap maksimum 5 m beton minimum
3
diambil 1 set benda uji dan jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari
empat hasil untuk masing-masing umur dan rancangan campuran. Apabila
3
3
volume pekerjaan beton 60 m , setelah volume 60 m tercapai, maka setiap
maksimum 10 m beton minimum diambil set benda uji.
3
e) Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton dengan
jumlah masing-masing mutu 60 m harus diperoleh set benda uji untuk setiap
3
3
maksimum 15 m beton secara acak, dengan minimum satu hasil uji tiap hari.
Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari empat. Apabila
pekerjaan beton mencapai jumlah 60 m , maka untuk setiap maksimum 20
3
3
3
m beton berikutnya setelah jumlah 60 m tercapai harus diperoleh set benda
uji.
f) Seluruh mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar.
g) Kuat Tekan Karakteristik Beton diperoleh dengan rumus berikut ini :
fck = fc’m - k.S
n
fc’i
i = 1
fc’m = adalah kuat tekan rata-rata
n
(fc’i – fc’m)
2
S = i = 1 adalah deviasi standar
n - 1
fc’= kuat tekan karakteristik beton yang ditentukan
fc’m = kuat tekan rata-rata beton
fc’i = nilai hasil pengujian
n = jumlah hasil uji, minimum 30 hasil uji.
S = deviasi standar
k = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95%
Catatan :
Simbol-simbol fc’, fc’m, fc’i digunakan untuk benda uji silinder diameter 150 mm
dan tinggi 300 mm
h) Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila dipenuhi
syarat-syarat berikut :
i) Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum 30 nilai hasil
pemeriksaan benda uji yang terjadi kurang dari fc’.
7 - 27