Page 619 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 619

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                        Pengguna  Jasa,  maka  harus  disediakan  oleh  Penyedia  Jasa.  Dalam  hal  ini,
                                        Penyedia Jasa harus menjamin bahwa semua elemen baru yang dipasok terdiri
                                        dari bahan yang setara atau lebih baik dari spesifikasi pabrik aslinya, dan semua
                                        elemen fabrikasi dibuat, diselesaikan dan ditandai dengan teliti sesuai dengan
                                        dimensi  dan  toleransi  seperti  ditunjukkan  dalam  gambar  kerja  dari  pabrik
                                        aslinya.

                                        Penggantian elemen harus dilaksanakan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan
                                        diterima  oleh  Pengawas  Pekerjaan.  Sebagai  tambahan,  Pengawas  Pekerjaan
                                        dapat meminta sertifikat bahan atau bukti pendukung lainnya atas sifat-sifat
                                        bahan yang dipasok bila dianggap perlu.

                                f)      Perbaikan Elemen Yang Agak Rusak

                                        Bilamana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, maka elemen yang dicatat
                                        menurut Pasal 7.4.2.7).c) di atas dalam keadaan rusak/agak rusak saat diterima
                                        dari  Pengguna  Jasa  harus  diperbaiki  oleh  Penyedia  Jasa.  Perbaikan  yang
                                        diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan harus dibatasi pada pelurusan pelat-
                                        pelat yang bengkok dan elemen minor lainnya, perbaikan retak yang bukan
                                        karena  kelelahan  di  bengkel  dengan  pengelasan  dan  pengembalian  kondisi
                                        lapisan  permukaan  yang  rusak.  Pekerjaan  perbaikan  tersebut  harus
                                        dilaksanakan  pada  bengkel  yang  disetujui  sesuai  dengan  petunjuk  dari
                                        Pengawas Pekerjaan dengan ketentuan berikut ini:

                                        i)     Pelurusan Bahan Yang Bengkok

                                               Pelurusan pelat dan elemen minor dari bentuk-bentuk lainnya harus
                                               dilak-sanakan menurut cara yang tidak akan menyebabkan keretakan
                                               atau kerusakan lainnya. Logam tidak boleh dipanaskan kecuali kalau
                                               diizinkan oleh Pengawas Pekerjaan. Bilamana dilakukan pemanasan
                                               maka temperatur tidak boleh lebih tinggi dari warna “merah cherry tua”
                                               yang dihasilkan.

                                               Bilamana  pemanasan  telah  disetujui  untuk  pelurusan  elemen  yang
                                               meleng-kung  atau  bengkok,  logam  harus  didinginkan  selambat
                                               mungkin  setelah  pekerjaan  pelurusan  selesai.  Setelah  pendinginan
                                               selesai permukaan logam harus diperiksa dengan teliti apakah terjadi
                                               keretakan  akibat  pelurusan  tersebut.  Bahan  yang  retak  tidak  boleh
                                               digunakan  dan  seluruh  bahan  harus  diganti  sampai  diterima  oleh
                                               Pengawas Pekerjaan.

                                        ii)    Perbaikan Hasil Pengelasan Yang Retak

                                               Hasil  pengelasan  yang  retak  atau  rusak  pada  elemen  yang  dilas  di
                                               bengkel harus dikupas, disiapkan dan dilas ulang dengan teliti menurut
                                               standar pengelasan yang ditentukan pabrik pembuatnya sesuai dengan
                                               mutu  atau  mutu-mutu  bahan  yang  akan  dilas.  Prosedur  pengelasan
                                               yang  akan  dipakai  untuk  pekerjaan  perbaikan  harus  dirancang
                                               sedemikian  hingga  dapat  memperkecil  setiap  distorsi  pada  elemen
                                               elemen  yang  sedang  diperbaiki,  agar  toleransi  fabrikasi  yang
                                               ditentukan pabrik pembuatnya dapat dipertahankan.








                                                                7 - 77
   614   615   616   617   618   619   620   621   622   623   624