Page 16 - PEDOMAN RDA
P. 16

2.5. ENCODING FORMAT (Format pengodean)

                  2.5.1.  MARC


                  MARC  dikembangkan  diawal  tahun  1960an  oleh  Library  of  Congress.  Machine-
                  Readable berarti terbacakan atau dapat dibaca oleh mesin (komputer). Cataloguing atau
                  pengatalogan  adalah  proses  pembuatan  entri atau  cantuman  data  bibliografi.  Format
                  MARC digunakan untuk mengembangkan cantuman bibliografi yang terbacakan mesin
                  atau  dapat  dibaca  oleh  komputer.  MARC  merupakan  format  metadata  untuk
                  memudahkan penyimpanan dan distribusi data pengatalogan.


                  MARC merupakan  kepanjangan  dari Machine  Readable  Cataloging yang  merupakan
                  standar penulisan  katalog  elektronik.  Standar  metadata  katalog  perpustakaan  ini
                  dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat
                  besar  manfaatnya  bagi  penyebaran  data  katalogisasi bahan  perpustakaan ke  berbagai
                  perpustakaan di Amerika Serikat, konsep ini akhirnya diadopsi oleh berbagai Negara
                  termasuk Indonesia yang menggunakan INDOMARC.


                  INDOMARC merupakan  implementasi  dari International  Standard  Organization
                  (ISO) Format  ISO  2719  untuk  Indonesia,  format  INDOMARC  ini  terdiri  dari 700
                  elemen bibliografi yang sangat lengkap. Kode MARC ini nantinya akan sangat berguna
                  apabila terjadi proses tukar menukar data elektronik antara satu perpustakaan dengan
                  perpustakaan lainnya.



                  2.5.2. DUBLIN CORE


                  Standar metadata Dublin Core merupakan elemen sederhana namun efektif ditetapkan
                  untuk menggambarkan berbagai sumber daya jaringan. Standar Dublin Core mencakup
                  dua tingkat: Sederhana dan Berkualitas. Dublin Core Sederhana terdiri dari lima belas
                  unsur;  Dublin  Core  Berkualitas  (Qualified  Dublin  Core) mencakup  tiga  unsur
                  tambahan (Audience, Provenance and Rights Holder), serta kelompok penyempurnaan
                  unsur  (juga  disebut  kualifikasi)  yang  memperbaiki  elemen  semantik  dalam  cara-cara
                  yang mungkin berguna dalam penemuan sumber daya baru. Semantik dari Dublin Core
                  telah  ditetapkan  oleh  kelompok,  internasional  lintas-disiplin  yang  profesional  dari
                  kepustakawanan,  ilmu  komputer,  pengodean  teks,  komunitas  museum,  dan  bidang
                  terkait lainnya.


                  Dublin  Core  mengatur  elemen  dasar  yaitu;  judul,  subjek,  deskripsi,  jenis,  sumber,
                  hubungan,  cakupan,  penulis,  penerbit,  hak  cipta,  tanggal,  format, identifier,  bahasa,
                  dan source.  Setiap  elemen merupakan  pilihan  (optional) dan  dapat  diulang
                  (repeatable).  Sebagian  besar  unsur  juga  memiliki  satu  set  terbatas  kualifikasi  atau
                  penyempurnaan,  atribut  yang  dapat  digunakan  untuk  lebih  menyempurnakan  (tidak


                                                           11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21