Page 6 - PEDOMAN RDA
P. 6

BAB I
                                                   PENDAHULUAN



                  1.1. Latar Belakang


                  Katalog  merupakan  alat  bantu  penelusuran  informasi  di  perpustakaan.  Proses
                  pengatalogan  tidak  terlepas  dari  sejumlah  aturan  dan  pedoman  dalam  pembuatannya.
                  Selama  ini  kita  mengenal  AACR2 (Anglo  American  Cataloguing  Rules  2) sebagai
                  standar  pengatalogan  bahan perpustakaan.  Namun  seiring  dengan  perkembangan
                  teknologi dan informasi, AACR2 dirasa tidak mampu lagi merepresentasikan isi dari
                  bahan perpustakaan jenis digital.  Kemunculan RDA (Resource Description and Access)
                  didorong  oleh  adanya  fakta  banyaknya    koleksi  perpustakaan  yang  berbentuk  digital
                  yang membuat hubungan antara pustakawan dan pemustaka menjadi semakin penting.
                  RDA dibangun diatas dasar fondasi AACR2 dan menjadi standar baru pendeskripsian
                  dan akses semua jenis konten dan media. RDA bertujuan membantu pemustaka dalam
                  mencari, mengidentifikasi, memilih dan mendapatkan informasi yang diinginkan.

                  RDA memiliki kelebihan dibanding AACR2, yaitu :

                      1. Struktur dan penekanan baru pada koleksi, tidak lagi pada jenis koleksi tapi lebih
                         pada isi intelektual koleksi
                      2. Dirancang sesuai  dengan  perkembangan  dunia  digital  sumber  daya  bermacam
                         karakteristik, dan memberikan panduan lebih terutama dalam data tajuk kendali
                      3. Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perkembangan masa depan
                      4. RDA kompatibel dengan berbagai skema metadata, seperti MODS, Dublin Core,
                         ONIX dan MARC, sehingga memungkinkan pertukaran data bibliografi katalog
                         antar perpustakaan dan dapat  diintegrasikan antar metadata yang berlainan.
                      5. RDA memfasilitasi pengelompokan pencatatan data bibliografi untuk edisi yang
                         berbeda,  terjemahan  atau  format  berbeda,  dan  lebih  berorientasi  kepada
                         pemustaka.
                      6. RDA  menggunakan  pemanfaatan  model  FRBR (Functional  Requirements for
                         Bibliographical Record) secara keseluruhan.


                  1.2.    Dasar Hukum

                  Dasar hukum penyusunan pedoman pengolahan bahan perpustakaan adalah :
                      1. Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
                      2. Keputusan  Kepala  Perpustakaan  Nasional  RI  No.  3  Tahun  2001  tentang
                         Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional
                      3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 tahun 2007 tentang pembagian
                         urusan  pemerintahan  antara  pemerintah  daerah  provinsi,  dan  pemerintahan
                         daerah kabupaten/kota




                                                            1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11