Page 128 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 128

PENGANTAR MATERI






                       Tolong  menolong  dalam  kehidupan  sehari-hari  adalah  perbuatan  yang  sangat

               dianjurkan dalam Islam. Dengan saling tolong menolong antar individu dalam masyarakat,
               akan  tercipta  kondisi  masyarakat  yang  harmonis  dan  penuh  kedamaian.  Meminjamkan

               sesuatu  kepada  orang  yang  membutuhkan  merupakan  ibadah  kepada  Allah  Swt.  Manusia

               diciptakan oleh Allah sebagai sebagai makhluk sosial. Ia harus berinteraksi dengan manusia
               lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena, ternyata tidak semua kebutuhan kita

               dapat dipenuhi secara mandiri. Ada saatnya kita sangat memerlukan bantuan orang lain dan
               ada saatnya pula kita menolong orang lain.

                       Manusia  kadang  mengalami  dan  merasakan  kekurangan  yang  mengantarkan
               keinsyafan akan kelemahannya. Dan kadang dilimpahi nikmat harta untuk mendidik makna

               syukur dalam dirinya. Dengan adanya dua kelompok manusia tersebut maka terjadilah dalam

               hidup  bermasyarakat  kita  suatu  transaksi  dan  interaksi  untuk  saling  melengkapi  di  dalam
               hidup  ini. Yang dilanda kekurangan meminjam kepada  yang berkecukupan  sejumlah  harta

               untuk memenuhi kebutuhannya dengan janji akan mengembalikannya pada bulan tertentu dan

               hari  tertentu.  Orang  yang  berkecukupan  pun  memberinya  pinjaman  sesuai  yang
               dibutuhkannya dengan harapan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

                       Kejadian  semacam  ini  akan  terus  terjadi  pada  masyarakat  dalam  irama  saling
               melengkapi.  Allah  Swt.  yang  Maha  Tahu  benar-benar  memperhatikan  kejadian  ini  hingga

               menurunkan wahyu kepada nabi  Muhammad  saw.  untuk  mengatur tentang ini semua agar
               transaksi  dan  interaksi  yang  seharusnya  saling  menguntungkan  ini  tidak  berubah  menjadi

               suatu kezaliman.






















               118  FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133