Page 165 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 165

b)  Sunnah,  yakni  sunnah  mengambil  benda-benda  temuan  bagi  penemunya,  apabila

                        penemu  percaya  pada  dirinya  bahwa  ia  akan  mampu  memelihara  benda-benda
                        temuan  itu  dengan  sebagaimana  mestinya,  tetapi  bila  tidak  diambil  pun  barang-

                        barang tersebut tidak dikhawatirkan akan hilang sia-sia atau tidak akan diambil oleh
                        orang-orang yang tidak dapat dipercaya.

                    c)   Makruh, bagi seseorang yang menemukan harta, kemudian masih ragu-ragu apakah
                        dia akan mampu memelihara benda-benda tersebut atau tidak dan bila tidak diambil

                        benda  tersebut  tidak  dikhawatirkan  akan  terbengkalai,  maka  bagi  orang  tersebut

                        makruh untuk mengambil benda-benda tersebut.
                    d)  Haram, bagi orang yang menemukan suatu benda, kemudian dia mengetahui bahwa

                        dirinya  sering  terkena  penyakit  tamak  dan  yakin  betul  bahwa  dirinya  tidak  akan

                        mampu memelihara barang tersebut.
                        Hukum memungut  Luqaṭah  haram  jika berada di  kawasan tanah haram  (Mekkah)

                        Apabila  seseorang  memungut  Luqaṭah  dengan  berniat  memilikinya,  dia  harus
                        mengganti karena dia telah bertindak lalai. Hal ini sesuai dengan hadis,
                                                                            َّ
                                                                   َ
                                                                                َ
                                                                               َ ُ َ ُ ُ َ َ ْ َ
                                                                                           َ َ
                                                                     َ ْ َ
                                                                  َ َّ
                                                   )هُلؽ مفخم(    اهفسؽ ًم لَئ اهتطلل طلخلً لَو
                                                                             ِ
                        Artinya:
                        “Barang yang jatuh di  Tanah Haram Mekah tidak halal kecuali bagi orang yang
                        hendak mengumumkannya ”  HR  Bukhari dan Muslim)

                    e)   Jaiz  atau Mubah, Jika  Luqaṭah ditemukan  di  bumi tak bertuan  atau di  jalan  yang
                        tidak  dimiliki  seseorang  atau  di  selain  tanah  haram  Mekkah.  Didalam  kasus
                        semacam  ini,  seseorang  diperkenankan  memilih  antara  memungut  Luqaṭah  untuk

                        dijaga  dan  dimiliknya  setelah  Luqaṭah  diumumkan,  atau  membiarkannya.  Namun
                        lebih diutamakan memungut Luqaṭah jika dia percaya mampu menangani berbagai

                        persoalan yang berkenaan dengan Luqaṭah.

               3.  Rukun Luqaṭah (Barang Temuan)

                    Sebagaimana  hukum  Islam  lainnya  Luqaṭah  pun  memiliki  rukun-rukun  yang  harus

                    terpenuhi, rukun Luqaṭah ada dua yaitu:
                    a.  Orang yang mengambil (orang yang menemukan)

                        Ketika ada orang yang mengambil barang tersebut maka pada saat itu juga barang
                        tersebut berstatus  Luqaṭah artinya barang  yang masih tercecer dan tidak ada  yang
                        mengambil itu belum termasuk Luqaṭah.










                                            FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI     155
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170