Page 61 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 61

mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
               mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A'rāf[7]:16-17)

                    Setelah itu para setan/iblis sepakat mengutus salah-satu darinya untuk menyamar menjadi

               murid baru di tempat yang Barṣiṣa pimpin.
                    Murid  baru  tersebut  dengan  tekunnya  beribadah  untuk  mengelabuhi  orang-orang  di

               sekitarnya.  Saat  yang  lain  shalat,  si  setan/iblis  tersebut  mengikutinya,  begitu  pula  melakukan
               ibadah-ibadah yang lain. Bahkan ibadahnya tampak seolah-olah melebihi murid-murid yang lain.

               Sehingga menjadi perbincangan di kalangan mereka. Suatu saat kabar tersebut terdengar oleh si

               Barṣiṣa.
                    Maka  demi  mengetahui  yang  sebenarnya,  Barṣiṣa  mulai  mengamati  gerak-gerik  si  murid

               baru  tersebut.  Saat  Barṣiṣa  dan  para  muridnya  shalat,  si  murid  tersebut  ikut  melakukannya,

               sampai-sampai yang lainnya termasuk Barṣiṣa selesai
                    Singkat cerita Barṣiṣa mengagumi muridnya itu dalam ketaatannya beribadah. Sampai suatu

               hari Barṣiṣa bertanya kepada muridnya itu, "Kamu begitu tekun beribadah melebihi aku dalam
               melaksanakannya,  apa  yang  menjadikan  kamu  menjadi  begitu  ?",  Si  murid  menjawab:  "Saya

               melaksanakan  begini  karena  saya  pernah  berbuat  dosa  besar,  dan  sekarang  sungguh  sangat
               menyesalinya,  maka  untuk  itu  saya  sekarang  tekun  beribadah,  jadi  kalau  belum  pernah

               melakukan dosa besar, pastilah belum mau bertobat seperti saya ini" Si murid memulai ancang-

               ancang menjerumuskannya. Barṣiṣa bertanya lagi: "Dosa apa gerangan yang membuat kamu bisa
               menjadi  seperti  sekarang  ini?"  murid  menimpalinya:  "Membunuh  seseorang".  Barṣiṣa,  kaget

               mendengar jawaban dari si murid tersebut. Murid itu melanjutkan jawabannya, "Kalau Kyai mau
               membunuhlah  orang  dulu,  agar  bisa  taat  seperti  saya  ini."  Murid  ini  mulai  menebar

               perangkapnya.  Dan  Barṣiṣa  menjawab:  "Apakah  kamu  tidak  tahu  bahwa  membunuh  itu  dosa
               besar? Saya jelas tidak mau melakukannya", muridnya menjawab: "Bagaimana kalau berzina?".

               Murid  tersebut  gigih  dalam  menjerumuskan  Barṣiṣa.  Sang  Kyai  (Barṣiṣa)  menjawab:  "Tidak

               mungkin  orang  seperti  saya  mau  melakukan  perbuatan  zina,  karena  hal  tersebut  juga  Dosa
               besar."

                    Si Murid tambah semangat untuk memuluskan rencananya, "Kalau minum arak bagaimana?

               itu dosa ringan dan mudah diampuni oleh Allah”, kata si murid dengan terus mera u si Barṣiṣa
               agar menuruti kemauannya.















                                         FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI     51
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66