Page 87 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 87
penyembelihan yang dipersembahkan kepada dewa atau ritual-ritual kesyirikan
lainnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
ُ َ َ ْ ُ ْ َ ّٰ ْ َ ُ ٓ َ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َّ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ّ ُ
َ
ُ َ
ْ
َّ
تلىذىلْاو هب هللا رحقل لَا امو سًزجخلا محلو مدلا َ و تخُلْا مىُلؽ ذمسح
ٖ
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
َُ ْ ُ َ ُ َ ْ
َ
ُ
ٍۗ ُ َّ َ
َ َ ٓ
ُ
ُ
َّ
ْ ْ َ
َ
َ َ
َ َ ْ ْ
َ
ُْ ُ
ُ ُ َّ
َ
َ َ َ ْ َّ َ َ ّ َ
َ بص َ ىلا ىلؽ حبذ امو مخُهذ ام الْ ؿبظلا لوا امو تحُطىلاو تًدرتلْاو ةذىكىلْاو
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang kamu
sempat menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. (QS. Al-Māidah [5]: 3).
Namun ada juga bangkai yang boleh dimakan, yaitu bangkai ikan dan belalang,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra. Rasulullah saw. bersabda:
ْ
ُ َ ْ َ َ َّ َّ َ َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َّ ُ
ْ
َ
دبىلاف نامدلا امأ َ و داسجلاو ثىحلاف ناخدُلْا امأف نامدو ناخدُم مىل ذلحأ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ّ
ُ َ
)هحام ًبا ٍاوز( َ ٌاحطلاو َ
ِ
Artinya:
“Dihalalkan bagi kalian dua bangkai dan dua darah,…yaitu ikan dan belalang.
Dan dua darah itu adalah hati dan limpa” (HR. Ibnu Majah)
3) Jallalah
Yaitu binatang yang sebagian besar makanannya adalah sesuatu yang kotor atau
najis, seperti bangkai atau kotoran lainnya. Walaupun pada awalnya ia adalah
binatang yang halal dimakan, tetapi menjadi tidak boleh dimakan apabila
binatang tersebut tidak mau makan atau lebih banyak memakan sesuatu yang
kotor. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, beliau berkata:
َ
ْ َ
َّ
َ
َّ
ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ
ْ
َ َّ ْ
َّ
ُ ُ َ َ َ
َ َ َ
َ
َ
)دواد ىبا ٍاوز( اهنابلأو تللًجلا لوأ ًؽ ملطو هُلؽ هللا ىلص هللا ٌىطز ىهه
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
“Rasulullah saw. melarang memakan Jalalah dan meminum susunya ” HR Abu
Daud)
Demikian agama Islam telah mengajarkan kepada kita untuk mengonsumsi
makanan yang bagus-bagus lagi halal dan meninggalkan makanan yang jijik,
kotor dan haram.
4) Keledai Jinak
Mayoritas ulama berpendapat bahwa keledai jinak itu haram untuk dimakan. Di
antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadis Anas bin Malik.
FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI 77