Page 153 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 153
yang mempunyai daya cipta dan cita-cita tinggi, seorang pejuang yang mencintai tanah
tumpah darahnya. Pak Tjokro adalah pujaanku. Aku muridnya. Secara sadar dan tidak sadar
ia menggemblengku. Aku duduk dekat kakinya dan diberikannya kepadaku buku-bukunya,
diberikannya padaku milikku yang berharga.''
Dan salah satu Trilogi HOS Tjokroaminoto yang termasyhur adalah “Setinggi-tinggi ilmu,
semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat”, yang akhirnya menjadi embrio pergerakan
para tokoh pergerakan nasional yang patriotik, dan ia menjadi salah satu tokoh yang berhasil
membuktikan besarnya kekuatan politik dan perdagangan Indonesia.
Dr. SOETOMO
dr. Soetomo bernama Asli Soebroto. Lahir di Desa Ngepeh
daerah Loceret Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada 30
Juli 1888 dan wafat di Surabaya, 30 Mei 1938. Pendidikan
yang dijalaninya di STOVIA pada tahun 1911. Kariernya
sebagai Dokter di Semarang, Tuban, Lubuk Pakam
(Sumatra Timur), Malang, Blora, Batu Raja (Sumatera
Selatan), Wartawan dan memimpin beberapa surat kabar
salah satunya Penyebar Semangat.
dr. Soetomo pendiri dan ketua Budi Utomo pada 20 Mei
1908. Pendiri Indische Studie Club (ISC) tahun 1924. ISC berganti nama menjadi Persatuan
Bangsa Indonesia (PBI) pada tahun 1931, Pendiri dan Ketua Partai Indonesi Raya (Parindra)
1934 yang merupakan Penggabungan Budi Utomo dan PBI.
Tujuan dari dr. Soetomo adalah
membangkitkan semangat kaum terpelajar
supaya memiliki keyakinan dan kewajiban
terhadap masyarakat. Mendorong kaum
terpelajar di kalangan orang-orang pribumi
147