Page 72 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 72
Kartasasmita yang bermarkas di Heerenstraat. Pada awal pendiriannya, Staf IV terdiri dari +
30 orang.
BerdasarkanMaklumat Pemerintah
tanggal 5 Oktober 1945, BKR
diubah menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR).
Mengikuti perubahan nama BKR,
maka BKR Staf I,II, III & IV diubah
menjadi TKR Pelajar. Ketika
menjelang meletusnya peristiwa 10
November 1945,
Contoh tanda anggota TKR Pelajar Jawa Timur yang ditandangani
oleh Kolonel Soengkono
para anggota Staf III berkumpul di SMP Negeri 1 Praban. Karena lokasinya yang strategis dan
banyaknya anggota dari Staf III (sekitar 200 – 800 orang/pelajar), maka SMP Negeri 1 Praban
dijadikan markas dari BKR-TKR Pelajar (Staf III) yang memungkinkan kesatuan ini mampu
bergerak mengikuti semua revolusi, salah satunya adalah insiden perobekan bendera atau
het vlag incident di Hotel Orange/Yamato. SMP Negeri 1 Praban oleh TKR Kota juga dijadikan
sebagai salah satu tempat penimbunan mesiu
hasil rampasan tentara Jepang. Tidak hanya
digunakan sebagai markas dan tempat
penimbunan mesiu, SMP Negeri 1 Praban juga
menjadi tempat berlatihnya TRIP (Tentara
Republik Indonesia Pelajar), mereka berlatih
dengan menggunakan senjata-senjata yang
diberikan oleh anggota Polisi Istimewa. Setelah
pertempuran usai, SMP Negeri 1 Praban diubah
menjadi SMP Negeri 3 Praban. Selanjutnya pada
tahun 1953, SMP Negeri 3 Praban dipecah
66 | Pendidikan Masa Pergerakan
Denah Sekolah M.U.L.O Praban tahun 1953,
saat dipecah menjadi SMPN
3 Praban - SMPN 4 Tanjunganom