Page 116 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
        P. 116
     didirikannya Madrasah Mu’allimat juga untuk mendidik
                                                      dan mencetak calon guru, khususnya guru agama islam
                                                      yang sesuai dengan kebutuhan umat islam.
                                                      Sebelum  Madrasah  Mu’allimat  NU  berdiri,  di  sekitar
                                                      Jalan  Kawatan  telah  berdiri  beberapa  sekolah,
                                                      diantaranya  Tarbiyatul  Atfal  (setingkat  TK),  Madrasah
                                                      Ibtidaiyah-MI  (setingkat  SD),  dan  Sekolah  Menengah
                                                      Islam-SMI  (setingkat  SMP).  Setelah  berdiri  Madrasah
                                                      Mu’allimat,  lulusan  Madrasah  Ibtidaiyah  dapat
                                                      melanjutkan di Madrasah Mu’allimat dan diterima pada
                                                      kelas satu, sedangkan lulusan Sekolah Menengah Islam
                                                      langsung  masuk  kelas  empat.  KH.  Abdul  Wahab
                                                      Turcham  selain  sebagai  pendiri,  ia  juga  menjadi
                                                      pengajar  untuk  kelas  1-6.  Madrasah  Mu’allimat  NU
                      Tausiyah pendiri sekaligus
                    pengajar Madrasah Mu’allimat      memiliki ciri khas sendiri yang saat itu tak dimiliki oleh
                      KH. Abdul Wahab Turcham
                                                      sekolah  lain  yaitu  kurikulumnya  yang  bernuansa
                                                      keagamaan      dan    para    siswi   yang    memakai
                                                      kerudung/jilbab  sehingga  terkesan  seperti  suasana
                                                      pondok  pesantren.  Warna  itulah  yang  menjadi  daya
                                                      tarik bagi kaum muslimin pada waktu itu.
                  Sejak  awal  berdiri,  Madrasah
                  Mu’allimat  NU  memiliki  siswi
                  sebanyak 42 orang. Kelas I (yang
                  menerima      lulusan    SD/MI)
                  memiliki  siswi  sebanyak  30
                  orang  dan  kelas  IV  (yang
                  menerima       lulusan      SMI)
                  sebanyak  12  orang  dengan
                  pengajar/pengasuh  sebanyak  5
                                                      KH. Abdul Wahab Turcham (3 dari kiri yang berdiri di belakang)
                  110 | Pendidikan Masa Pergerakan            ketika sekolah di Jl. Kawatan no. 4 Surabaya





