Page 16 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 16
STRATEGI TAMAN SISWA DARI PEMERINTAH BELANDA KE JEPANG
Tanggal 8 Desember 1941 terjadi perang di kawasan Pasifik. Jepang dapat menundukkan
pasukan sekutu di kawasan ini termasuk kawasan Asia Tenggara. Jepang datang dan
menduduki Indonesia, karena Indonesia dirasa kaya akan bahan-bahan mentah dan tenaga
manusia. Pemerintah Belanda menyerah tanpa syarat kepada tentara Jepang. Jepang
ternyata lebih kejam dari Belanda. Jepang mulai berkuasa, sekolah-sekolah di Indonesia
untuk sementara banyak yang di tutup dan tidak diperkenankan dibuka kembali, hal ini
dikarenakan Jepang menginginkan aktivitas pendidikan yang sesuai dengan kepentingan
Pemerintahan Jepang. Taman Siswa tidak boleh menyelenggarakan Pendidikan. Akibatnya
banyak sekolah taman siswa yang tutup dan hanya dapat menyelenggarakan sekolah
ketrampilan. Untuk menyelamatkan keberadaan Taman Siswa maka di pusat, membuka
Taman Tani.
Empat Serangkai ( Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hadjar Dewantara Bersama Para Siswa
Ki Hadjar Dewantara, Kyai Haji Mas Mansyur ) Taman Indriya Di Depan Pendapa Agung
bertemu dengan Jendral Hideteki Tojo Tamansiswa
Kihajar Dewantara sebagai Pemimpin Umum Taman Siswa menganjurkan kepada cabang-
cabang Taman Siswa di seluruh Taman Siswa di seluruh Nusantara untuk tetap sabar dan
bertahan. Beliau juga menganjurkan agar kita “Tapa Ngenthung” yang berarti:
Bersikap diam seperti kepompong untuk beberapa saat dan senantiasa percaya bahwa suatu
saat akan dapat menjadi kupu-kupu yang bebas terbang kemana saja. Diamnya Taman
Siswa bukan berarti mati tetapi mengatur strategi bagaimana agar dapat mengambil
keputusan terbaik dari kesulitan ini.
10 | Pendidikan Masa Pergerakan