Page 24 - LAPTAH PA KLUNGKUNG 2016
P. 24

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Klungkung Tahun 2016




                        pimpinan imam sebagai penghulu syara’ dalam sebuah “lembaga syari’ah”.

                        Dalam  perkembangan  interaksi  sosial  selanjutnya  jika  terdapat  masalah-masalah

                        hukum  keagamaan  diantara  mereka  penyelesaiannya  dengan  cara  bertahkim
                        (menundukkan  diri  kepada  seseorang  yang  mempunyai  otoritas  menyelesaikan

                        masaIah  hukum)  dengan  membawa  ke  “lembaga  syari’ah”,  dimana  para
                        imam/penghulu  syara’  inilah   yang  mempunyai  peran  memberikan  fatwa  dan

                        menyelesaikan  sengketa  diantara  umat  islam  termasuk  didalamnya  adalah  perkara

                        perkawinan seperti talak, cerai, rujuk, perkara waris dan sebagainya.

                        Seiring  dengan  perkembangan  kebijakan  Pemerintah  pada  saat  itu  dengan

                        dikeluarkannya  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  45  Tahun  1957  Tentang
                        Pembentukan  Pengadilan  Agama/Mahkamah  Syari’ah   di  Luar  Jawa  dan  Madura

                        maka dibentuklan Pengadilan Agama Denpasar, yang kemudian menjadi cikal bakal
                        berdirinya  beberapa  Pengadilan  Agama  di  wilayah  Bali.  Karena  wilayah  hukum

                        Pengadilan  Agama  Denpasar  pada  saat  itu  meliputi  seluruh  wilayah  Kabupaten di

                        Bali termasuk Klungkung, yang pelaksanaannya dengan melakukan sidang keliling
                        jika terdapat perkara di wilayah tersebut, sedangkan di Klungkung sendiri pada tahun

                        1983/1984 pernah diadakan sebanyak 6 (enam) kali sidang keliling.

                        Pada  tahun  1982  keluarlah  Keputusan  Menteri  Agama  (KMA)  Nomor  95  Tahun

                        1982  Tentang  Pembentukan  5  Cabang  Pengadilan  Agama/Mahkamah  Syari’ah
                        Propinsi dan 2 Pengadilan Agama serta 32 Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah,

                        dengan KMA tersebut 3 tahun kemudian pada 1985 Pengadilan Agama Klungkung
                        secara  resmi  terbentuk,  dengan  wilayah  hukum  (yurisdiksi)  meliputi  4  (empat)

                        Kecamatan,  3  di  daratan  dan  1  di  kepulauan,  yaitu  Kecamatan  Klungkung,

                        Kecamatan  Banjarangkan,  Kecamatan  Dawan  dan  Kecamatan  Nusa  Penida.
                        Meskipun  dengan  fasilitas  dan  sumber  daya  manusia  yang  sangat  terbatas,  karena

                        gedung yang kecil dan sederhana serta beberapa orang tenaga teknis sehingga dalam
                        pelaksanaan persidangan dibantu oleh tenaga hakim honorer dari para Kyai, pegawai

                        Departemen  Agama  dan  tokoh  masyarakat,  seperti  KH.  Saiduddin,  KH.  Usman,

                        Moh. Hanif, S.M.Hk, Abdul Aziz, B.A. dan Moh. Yusuf Raswani, S.H.

                        Dengan  terbentuknya  Pengadilan  Agama  Klungkung  pada  saat  itu  akan  dapat

                        melaksanakan fungsi dan tugas Badan Kehakiman dalam wilayah hukum Kabupaten
                        Klungkung  terutama  untuk  menjawab  kebutuhan  masyarakat  Islam  di  Klungkung


                                                                                     BAB I Pendahuluan| 15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29