Page 24 - E-book Materi Pewarisan Sifat
P. 24

C.  PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
                      Istilah  penyimpangan  semu  hukum  Mendel  berawal  dari  ditemukannya  sifat-sifat
                   menyimpang  dari  persilangan  yang  seharusnya.  Sebelumnya,  Mendel  mampu  merumuskan
                   perbandingan keturunan hasil persilangan monohibrid dan dihibrid yaitu sebagai berikut :

                               F2 hasil persilangan monohibrid memiliki perbandingan fenotip 3 : 1 untuk
                                             dominasi penuh dan 1 : 2 : 1 untuk intermediet.
                                 F2 hasil persilangan dihibrid memiliki perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1.

                      Ternyata, tidak semua persilangan menghasilkan rasio atau perbandingan fenotip yang sesuai
                    dengan hukum Mendel. Terdapat beberapa kasus menghasilkan rasio fenotip yang menyimpang
                    dari hukum tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa gen yang saling mempengaruhi pada saat
                    pembentukan fenotip (keturunan). Meskipun demikian, rasio fenotip ini masih mengikuti aturan
                    Hukum Mendel,  sehingga hasil rasio  fenotipnya  dapat  dikatakan sebagai  penyimpangan semu
                    Hukum Mendel.

                                Berikut ini beberapa kasus penyimpangan semu hukum Mendel:
                                 (Klik masing-masing kasus untuk mendapatkan informasi!)












                             ATAVISME                       KRIPTOMERI                        POLIMERI



















                                     EPISTASIS-HIPOSTASIS               GEN KOMPLEMENTER









  E-book Interaktif Materi Pewarisan sifat I Biologi Kelas XII SMA/MA                                        12
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29