Page 260 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 260

5.  Kontradiksi  adalah  penyataan  yang  semua  nilai  kebenarannya  salah

                                  tanpa     memandang       nilai   kebenaran     komponen-komponen

                                  pembentuknya.
                               6.  Kontingensi  adalah pernyataan  yang bukan  merupakan  tautologi dan

                                  kontongensi.
                               7.  Pernyataan kondisional (   →   ), memiliki  hubungan konvers (   →   ),

                                  invers (∼    →∼   ), dan kontrapositif ( ∼    →∼   ).
                               8.  Aturan penarikan  kesimpulan  antara lain:  modus ponen, modus tolen,

                                  dan silogisme.

                               b.  Pola Bilangan dan Deret Bilangan.

                               1.  Penalaran deduktif atau berpikir deduktif adalah kemampuan seseorang

                                  dalam  menarik  kesimpulan  berdasarkan  pernyataan-pernyataan  yang
                                  bersifat umum.

                               2.  Penalaran  induktif    adalah  kemampuan  seseorang  dalam  menarik

                                  kesimpulan  yang  bersifat  umum  melalui  pernyataan  yang  bersifat
                                  khusus.  Penalaran  induktif  meliputi  pola,  dugaan  dan  pembentukan

                                  generalisasi.
                               3.  Rumus  pola  persegi  panjang  adalah       =   (   + 1),  Rumus  pola

                                                                 2
                                  bilangan persegi adalah      =    , Rumus pola bilangan segitiga adalah
                                           
                                       = (   + 1).
                                         2
                               4.  Sebuah barisan dinamakan barisan aritmatika jika dan hanya jika selisih
                                  dua suku yang berurutan selalu tetap.

                               5.  Rumus    suku  ke-      dari   suatu  barisan   aritmatika   adalah:

                                  U = a + (n − 1)b, dan jumlah suku ke-   dari suatu barisan aritmatika
                                    n
                                                1
                                  adalah: S = n(a + U ).
                                           n
                                                         n
                                                2
                               6.  Suatu barisan dinamakan barisan geometri jika dan hanya jika hasil bagi
                                  setiap suku dengan suku sebelumnya selalu tetap.

                               7.  Rumus    suku    ke-     dari   suatu   barisan   geometri   adalah:

                                  U = a × r  n−1 ,  dan  jumlah  suku  ke-    dari  suatu  barisan  geometri
                                    n
                                                       
                                                                             
                                                  (1−   )                 (   −1)
                                  adalah:    =   1−    ,    ≠ 1 atau    =    −1  ,    > 1.
                                                                      
                                             
                                                                                                    243
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265