Page 53 - kotasehat
P. 53

50






                      3.  Pembagian  kerja  di  antara  warga-warga  kota  juga  lebih  tegas  dan  mempunyai

                         batas-batas yang nyata

                      4.  Kemungkinan-kemungkinan  untuk  mendapatkan  pekerjaan  juga  lebih  banyak
                         diperoleh warga kota dari pada warga desa

                      5.  Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan
                         daripada faktor pribadi

                      6.  Pembagian  waktu  yang  lebih  teliti  dan  sangat  penting,  untuk  dapat  mengejar
                         kebutuhan individu

                      7.  Perubahan-perubahan  sosial  tampak  dengan  nyata  di  kota-kota,  sebab  kota

                         biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.


                            Masyarakat pedesaan  ditandai  dengan  pemilikan  ikatan  perasaan batin  yang
                     kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat

                     kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat
                     dipisahkan  dari  masyarakat  dimanapun  ia  hidup  dicintainya  serta  mempunyai

                     perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-

                     anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling
                     mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap

                     keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Karakteristik masyarakat
                     desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang bersifat umum yang selama

                     ini masih sering ditemui antara lain:
                     1.  Sederhana

                         Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan ini

                         terjadi  karena  dua  hal, yaitu  secara ekonomi  memang  tidak  mampu  dan  secara
                         budaya memang tidak senang menyombongkan diri.

                     2.  Mudah curiga
                         Secara umum, masyarakat desa akan menaruh curiga pada:

                         a.  Hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya
                         b.  Seseorang/sekelompok yang bagi komunitas mereka dianggap “asing”.

                     3.  Menjunjung tinggi “unggah-ungguh”

                         Sebagai “orang Timur”, orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan apabila:
                         Bertemu dengan tetangga, Berhadapan dengan pejabat, Berhadapan dengan orang
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58