Page 55 - EBOOK LKS IPS KELAS 5 SD
P. 55

Rempah-rempah menjadi komoditas utama dalam dunia perdagangan pada saat itu,

                    sehingga  setiap  pedagang  maupun  bangsa-bangsa  yang  datang  dan  bertujuan  ke sana,
                    melewati  rute  perdagangan  tersebut  agama  islam  meluas  ke  maluku,  seperti  Ambon,

                    ternate,  dan  tidore.  Keadaan  seperti  ini,  telah  mempengaruhi  aspek-aspek  kehidupan
                    masyarakatnya, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

                         Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan

                    Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk
                    memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan

                    Tidore  sadar  bahwa  mereka  telah  diadu  domba  oleh  Portugis  dan  Spanyol,  mereka
                    kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.

                    Namun  kemenangan  tersebut  tidak  bertahan  lama  sebab  VOC  yang  dibentuk  Belanda

                    untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate
                    dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi

                    yang kuat.


               6.  KERAJAAN GOWA-TALLO
                                                         Kerajaan  Gowa-Tallo  terletak  di  Somba  Opu,

                                                         Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa bergelar

                                                         Daeng,  dan  Raja  Tallo  bergelar  Karaeng.  Raja
                                                         Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan Raja

                                                         Tallo  yaitu  Karang  Matoaya  (Sultan  Abdullah
                                                         Awalul  Islam)  menyatakan  penggabungan  dua

                                                         kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal dari
                                                         Gowa-Tallo  adalah  Hasanudin  (1653  –  1669),

                                                         karena ketegasan-nya  Belanda menjuluki  Sultan

                                                         Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari
                                                         Timur. Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo
                   Gambar 4.4 Letak Kerajaan Gowa-Tallo,
                   sumber: google.image.com              antara lain Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan
                                                         Kapal Layar Kora-kora. Kehancuran Gowa-Tallo
                   adalah  karena  penghianatan  Raja  Arupalaka  dari  Bone.  Belanda  berhasil  mengalahkan

                   Sultan Hassanudin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60