Page 49 - D:\MMMMMMM\SEMESTRE 8\SKRIPSI\E-MODUL\New folder\
P. 49

masuk ke paru-paru. Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari

               dalam  tubuh  ke  luar.  Ketika  melakukan  ekshalasi,  diafragma  dan  otot  dada
               berelaksasi.  Volume  rongga  dada  kembali  normal  karena  udara  telah  keluar  dari

               paru-paru.



                  3..  Frekuensi Pernapasan








                              Tahukah Kamu

                           Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga di
                      atas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot
                      interkostal  dan  diafragma.  Akibatnya,  frekuensi  pernapasan  akan

                      meningkat  untuk  mengembalikan  konsentrasi  karbon  dioksida  ke
                      batas normal



                     Frekuensi pernapasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut

               dengan medula oblongata. Di medula oblongata terdapat  sel-sel yang sangat peka
               terhadap  kadar  karbon  dioksida  dalam  darah.  Beberapa  faktor  yang  memengaruhi

               frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan
               tubuh.

               a.    Umur,  pada  umumnya  semakin  bertambah  umur  seseorang  maka  semakin
                     rendah frekuensi pernapasannya.

               b.    Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan.

               c.    Kegiatan  atau  aktivitas  tubuh,  orang  yang  melakukan  aktivitas  memerlukan
                     lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas

                     seperti duduk santai atau tiduran.











                            Kelas VIII                                     Semester 2
                                                           37
                            SMP/MTs
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54