Page 184 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 184
Apalagi hari Minggu pekerjaan rumah selalu menunggu. Dari
cucian segunung, setrikaan satu lemari sampai piring kotor
setumpuk yang menunggu giliran dieksekusi. Hemmm.
Sungguh perlu usaha keras untuk bisa menulis. Baru menulis
judul, sudah ada panggilan dari suami, "Dik, buatkan kopi."
"Ya, Mas! "jawabku cepat. Akhirnya judul kusimpan dulu
supaya tidak menguap. Terkadang baru menulis satu
paragraf, tiba‐tiba mendung di awan menurunkan titik‐titik air
dari langit dengan cepat. Gawai kulempar saja teringat cucian
yang sudah hampir kering di jemuran samping rumah. Tulisan
akhirnya kusimpan dulu. Alhamdulillah, dapat satu setengah
paragraf. Selesai mengangkat jemuran, jari‐jariku menari di
atas gawai kembali. Eh, baru dapat satu baris kalimat ada
teriakan dari arah kamar.
"Bu, buku agamaku yang kemarin di atas kasur mana ya?"
Si bungsu tampak kebingungan. Gawai kuletakkan kembali
untuk membantunya mencari buku agama. Setelah dicari
ternyata buku agamanya nyungsep di kolong kasur. Hadeh,
tulisanku terbengkalai lagi. Ketika gawai kupegang lagi
ternyata ide itu menguap entah ke mana. Ya sudah, jurus
"simpan" kulakukan lagi.
Malam ini rencananya aku akan menyelesaikan artikel
yang mangkrak tadi siang. Anak‐anak sudah tidur dan suami
sedang menonton TV. Aman nih, siap‐siap memegang gawai
kesayanganku. Hampir setengah jam jari‐jariku menari namun
belum selesai juga. Aku lihat suamiku sudah masuk kamar.
Melihat aku masih asyik dengan gawaiku dia berkata, "Dari
tadi pegang HP terus sih !" Wajahnya terlihat kesal. Waduh,
bisa perang dunia ke tiga nih. Aku pun menggunakan jurus
168 | 56 Guru Motivator Nasional