Page 181 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 181
proses yang dilihatnya untuk mewujudkan imajinasinya dan
rasa ingin tahu yang mendalam.
Setelah itu, masing‐masing dari mereka wajib
menceritakan hal‐hal yang terjadi di sekolah maupun di
lingkungan rumah. Lagi‐lagi si adek membuat penasaran, ia
tak mau menceritakannya kepada kami tetapi ia
menuliskannya di buku yang saya berikan itu, dan katanya lagi
hanya saya yang boleh membaca dan mengetahuinya. Ketika
membacanya saya merasa terkejut bahwa apa yang mulai
saya lakukan selama ini tidak sia‐sia.Tadinya si anak malas
sekali untuk menceritakan apapun di sekolahnya bahkan ia
tidak bicara sedikitpun.
Sejak saya tanamkan gerakan literasi ini akhirnya ia mulai
mengutarakannya bahwa ia merasa bersalah telah
mengambil pensil temannya yang bukan miliknya.
Berdasarkan buku yang di bacanya bahwa setiap orang yang
mengambil barang bukan miliknya maka ia berdosa dan
orang tuanya pun ikut berdosa. Ia pun merasa sedih dan takut
bahwa apa yang dilakukannya membuat orang‐orang yang ia
sayangi ikut bertanggung jawab. Pelan‐pelan saya
menasehatinya untuk mengembalikan pensil temannya itu
dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Hal positif lain yang tampak dari gerakan literasi ini
adalah pada saat saya mengajak mereka mampir kerumah
teman. Saat itu kami tengah asyik mengobrol dan anak teman
saya itu menangis menarik narik tangan Ibunya mengajak
keluar rumah. Hal yang tidak disangka anak saya yang SD saat
itu juga meminta izin pada teman saya meminjam boneka, Ia
Indonesia is We (56 Kisah Terbaik Guru Motivator Literasi di Indonesia) | 165