Page 61 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 61
menyempatkan diri belajar menulis untuk penerbit mayor di
negeri ini.
Lalu, apa sebenarnya yang melatarbelakangi aku terjun
menjadi motivator literasi? Sebenarnya ini bukanlah tugas
yang mudah. Ada banyak kewajiban dan keharusan yang
wajib aku penuhi. Mulai dari menjadi inspirasi dalam menata
diri. Hingga bagaimana trik dan teknik menghadapi banyak
hati yang masih dilapisi ragu dan tak percaya diri untuk mulai
menulis. Baiklah, dalam tulisan kali ini, akan memuat
kewajiban seorang motivator literasi yang kutuangkan
berdasarkan pengalamanku sendiri.
Yang pertama, mengubah kebiasaan diri untuk menunda
tulisan. Ya, untuk menjadi motivator, harusnya kita punya
semangat yang menyala‐nyala dalam tiap kali kesempatan
menghasilkan karya. Kapan saja, di mana saja. Jika sering
menunda, maka kita akan didera perasaan bersalah pada
naskah yang masih mengendap di laptop tercinta. Belum lagi
memikirkan bahan apa yang bisa dikemukakan saat bertukar
pikiran dengan sahabat yng membutuhkan masukan dari
pengalaman kita menyelesaikan naskah. Sulit sekali
menjawab pertanyaan, “Bagaimana caranya agar kita tetap
semangat menulis?” Sedangkan kita pun tak menjaga
semangat itu. Waduh!
Yang kedua, menangkap makna dari segala arah.
Mengapa? Menjadi motivator literasi, harus kaya kata‐kata.
Anda bisa bayangkan harus mengarahkan pikiran dan
perasaan orang lain yang sedang penuh keraguan. Jiak kita
sebagai motivator, masih terbata‐bata, bagaimana mungkin
ratusan pasang mata akan terpana, dan percaya akan kata‐
Indonesia is We (56 Kisah Terbaik Guru Motivator Literasi di Indonesia) | 45