Page 62 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 62
kata kita? Maka tangkaplaah makna dari tiap sudut semesta
yang kita nikmati sepanjang desah napas yang ada. Tuangkan
dengan kata‐kata, dan berlatih agar tiap untaian kata selalu
memberi pesan, bahkan kritik halus yang meremuk redamkan
hati yang yang tadinya sekeras batu karang. Aha!
Yang ketiga, 2L yakni syarat yang tak pernah lupa dalam
catatan tiap perjalananku. Aku hanyalah pembelajar yang
berusaha menularkan virus tanpa memosisikan diri sebagai
orang yang punya jasa terhadap keberhasilan peserta, untuk
menulis karya pertamanya. Bagiku, istilah lakukan, dan
lupakan haruslah digenggam erat seorang motivator, agar ia
tetap berjalan tanpa beban kecewa jika terlupakan. Toh, Allah
tak pernah tidur. Bahkan Ia akan menghitung pahala meski
hanya sebesar biji dzarrah sekalipun.
Yang keempat, menulis tanpa syarat. Artinya, menjadi
motivator, harus menulis tanpa syarat tertentu yang malah
membuat diri tinggi hati. Menulislah untuk keabadian.
Jadikan tulisan sebagai lading ibadah, bukan ghibah. Secara
sadar atau tidak, menjadi motivator selalu memberikan
insprirasi bagi orang banyak. Maka inspirasi yang paling
melekat adalah, sederhana dalam tampilan namun luar biasa
dalam karya. Maka menulislah.
Lalu apa lagi? Trik dan teknik menghadapi banyak hati
yang masih dilapisi ragu dan tak percaya diri untuk mulai
menulis adalah:
1. Jangan memperkenalkan diri dengan segudang buku
yang telah ditulis sendiri.
2. Biarkan orang lain yang mengeditifikasi, bukan
memperkenalkan diri secara berlebihan.
46 | 56 Guru Motivator Nasional