Page 132 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 132

Atas nama cinta, hormat, ketulusan, dan putus asa, setelah menjadi janda aku
                             tetap menyandang nama suamiku, Andriono. Dalam kartu nama yang telah
                             aku  berikan  kepada  siapa  saja,  termasuk  kepda  Anda  nanti,  tertera  jelas
                             namaku, Ny. Myrna  Andriono.  Hanya saja  sebab aku beprofesi  nyanyi  di
                             lounge hotel berbintang, bos memasang namaku di poster dan balihi tanpa
                             nyonya (Sylado, 2022, hlm. 1).

                        Selanjutnya,  pembaca  diajak  untuk  mengenal  lebih  jauh  tentang  tokoh  Myrna

                        dengan  teknik  alur  maju  yang  bersifat  kronologis.  Artinya  tak  ada  lompatan-

                        lompatan  waktu  seperti  maju  dan  mundur  dalam  novel  ini.  Melalui  alur  maju,
                        makna  cerita  mudah  untuk  difahami  pembaca  sehingga  pembaca  pun  mudah

                        menebak akhir dari ceritanya.
                             Myrna adalah tokoh utama perempuan berusia 30-an dan seorang janda pilot

                        beranak  dua.  Di  Kota  Jakarta,  Myrna  harus  menghidupi  dirinya  dengan  kedua
                        anaknya yang masih remaja sebagaimana pada teks:

                             Aku terpaksa tinggal di lorong itu, lorong yng buntu, sebab rumahku, rumah
                             tingkat  dengan  dua  tangga  simetris  di  depannya,  telah  dirampas  oleh
                             seseorang–yang  sampai  hari  ini  tidak  kukenal  namanya–dengan
                             menggunakan kekuasaan Orde Baru, memainkan KKN dalam birokrasi di
                             pemda dan pengadilan (Sylado, 2002, hlm. 9).

                        Myrna adalah sosok perempuan yang memiliki prinsip kuat, tabah, sabar, tenang,

                        dewasa,  kuat,  dan  mandiri.  Sementara  Luc  Sondakh  adalah  seorang  dosen  di
                        universitas ternama Bali. Luc memiliki karakter yang cerdas, romantis, humanis,

                        tenang, flamboyan, selalu berpikiran positif, dan juga dewasa. Sampurno (Om Sam)

                        adalah seorang pengusaha beberapa home stay dan lapangan golf yang tersebar di
                        tanah  air.  Dirinya  terlibat  dalam  jaringan  narkoba  dan  memiliki  karakter  yang

                        kejam,  serakah,  licik,  egois,  licin,  bermuka  dua,  dan  temperamental.  Bu  Purwo
                        pemilik rumah sewa yang memiliki karakter culas, licik, suka bergunjing, cerewet,

                        hiri dengki, dan pendendam terhadap Myrna yang kerapkali melabeli Myrna dengan

                        kata-kata negatif sebagaimana pada teks “He, ibu macam apa mama kalian itu?”
                        katanya keras. Gaunnya serba mengkilat, parfumnya semerbak kayak jin malam

                        Kliwon, tapi kewajiban bayar sewa rumah telat melulu …” (Sylado, 2002, hlm. 14).









                                                                                                    126
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137