Page 7 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 7

seperti adanya masyarakat Papua yang tertindas (perempuan, anak-anak, dan laki-

                        laki) oleh sistem.
                               Citra  diri  tokoh  perempuan  yang  diciptakan  oleh  pengarang,  umumnya

                        mencerminkan  kondisi  kaum  perempuan  pada  saat  karya  novel  itu  dibuat

                        (Djajanegara, 1995). Atau merupakan pengalaman batin dan masa lalu pengarang
                        yang melahirkan ideologi feminis dalam karya sastra yang dibuatnya. Oleh karena

                        itu, setiap representasi citra diri tokoh perempuan akan berkaitan dengan persoalan-
                        persoalan ketidakadilan gender. Sebagaimana yang diutarakan oleh Fakih (2013)

                        bahwa persoalan gender di masyarakat dapat melahirkan ketidak adilan gender.

                               Representasi citra diri tokoh perempuan pada tujuh novel Angkatan 2000
                        dalam  buku  ini  menggunakan  gabungan  teori  tentang  citra  diri  manusia  dari

                        pendapat Brown (1998, hlm. 93-105), Brook (1974, hlm. 40), Rakhmat (2028, hlm.
                        123), Sofia dan Sugihastuti (2003, hlm. 190), Kuntjaraningrat (2015, hlm. 84-88),

                        yang  kemudian  diadaptasi  oleh  Satoto  (1994,  hlm.  45)  ke  dalam  citra  tokoh
                        prempuan dalam karya sastra. Perspektif feminisme untuk tujuh karya novel ini

                        sudah  berkembang  ke  arah  kajian  feminism  transformasi  gender  (Fakih,  2013),

                        karena dalam karya-karya novel tersebut tidak sebatas menggambarkan persoalan
                        ketidakadilan  gender  kaum  perempuan,  namun  menggambarkan  pula  tentang

                        ketidakadilan oleh sistem dalam bentuk penindasan pada kaum perempuan dan laki-
                        laki.  Hal  ini  berkaitan  dengan  terjadinya  perubahan  (transformasi)  sosial  pada

                        masyarakat Indonesia saat ini telah mengalami pergeseran dari masyarakat agraris

                        ke masyarakat industri.
                               Bab  satu  dalam  buku  ini  membahas  tentang  sastra  Angkatan  2000  dan

                        problematikanya.  Pada  bab  dua  membahas  tentang  para  pengarang  dalam  tujuh
                        novel terbaik Angkatan 2000. Kemudian pada bab tiga membahas tentang gerakan

                        feminis dalam Angkatan 2000. Selanjutnya pada bab empat membahas tentang citra

                        diri tokoh perempuan dalam tujuh karya novel terbaik Angkatan 2000. Pada bab
                        lima  membahas  tentang  pembelajaran  literasi  sastra  feminis  dengan  pendekatan

                        citra tokoh perempuan dalam tujuh karya novel terbaik Angkatan 2000.









                                                                                                      2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12