Page 91 - PPK Berbasis Kelas-final
P. 91

PPK Berbasis Kelas Melalui Sejarah


                 sejarah itu sendiri, kelemahan pendidik dalam mendesain
                 pengalaman belajar, dan ketidakmampuan pendidik dalam
                 menghidupkan kesadaran sejarah dalam diri peserta didik,
                 sehingga pelajaran sejarah menjadi tidak menarik.

                     Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh Kepala Sekolah
                 maupun pendidik dalam rangka menghidupan pembelajaran
                 sejarah sebagai bagian dari proses pembentukan karakter peserta
                 didik. Tantangan itu adalah sebagai berikut:

                     Pertama, para guru masih banyak yang memiliki paradigma
                 bahwa  pelajaran  sejarah  hanyalah  sebuah proses  belajar  untuk
                 mengetahui  apa  yang  terjadi  di  masa  lalu,  bukan  menguak
                 pengalaman manusia dengan berbagai macam dimensinya yang
                 terjadi di masa lalu. Dengan demikian, pelajaran sejarah hanyalah
                 menjadi sarana untuk mengingat apa yang terjadi di masa lalu
                 dalam  versi  tertentu  sejauh ada  data-data  dan  fakta  yang  bisa
                 digali. Bila paradigma guru terhadap sejarah adalah sekedar
                 pewarisan tradisi pengetahuan belaka, sangatlah masuk akal bila
                 proses pembelajaran sejarah menjadi kering dan tidak bermakna.

                     Kedua, para guru juga kurang memiliki kemampuan dalam
                 memilih metode pembelajaran yang menarik bagi peserta didik
                 sehingga pelajaran sejarah sungguh menjadi pengalaman belajar
                 yang menyenangkan dan mengembangkan pribadi peserta didik.
                 Guru umumnya masih memakai cara mengajar tradisional satu
                 arah dengan mengajarkan data-data dan fakta-fakta sejarah,
                 namun kurang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa
                 sejarah itu dalam konteks kehidupan nyata baik dalam diri pribadi
                 maupun dalam rangka penyelesaian masalah sosial yang ada.

                     Ketiga,  ketidakmampuan  guru untuk  merefleksikan
                 pengalaman di masa lalu membuat pelajaran sejarah sekedar
                 menjadi bahan hafalan dalam pemelajaran, bukan menjadi bahan



                                              90
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96