Page 16 - Kelas XII_PJOK_KD 3.9
P. 16
ringan, namun jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan infeksi
menular seksual. Bila infeksi bakteri alat kelamin terjadi saat hamil, risiko
mengalami komplikasi kehamilan menjadi lebih tinggi.
Penyebab vaginosis bakterialis adalah adanya pertumbuhan berlebih dari
bakteri tertentu, sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri di
dalam alat kelamin. Ada dua jenis bakteri di dalam alat kelamin wanita,
yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik adalah
bakteri Lactobacillus yang berfungsi membatasi pertumbuhan bakteri jahat
dengan menjaga pH normal atau tingkat keasaman. Bakteri ini
mendominasi jumlah bakteri di dalam alat kelamin, yaitu sekitar 95%.
Selain itu, juga terdapat bakteri jahat, yaitu bakteri anaerob. Ketika jumlah
bakteri baik menurun, pertumbuhan bakteri anaerob akan berlebih
sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis. Penyebab pasti terganggunya
keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam alat kelamin belum diketahui
secara pasti. Namun, sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko
wanita mengalami vaginosis bakterialis, antara lain:
1) Merokok.
2) Sering berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan pelindung
kelamin.
3) Penurunan bakteri Lactobacillus secara alami.
Gejala infeksi vaginosis bakterialis :
Vaginosis bakterialis seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun pada
sebagian wanita, gejala utama vaginosis bakterialis adalah keputihan.
Keputihan tersebut memiliki tekstur encer dan berwarna kelabu atau putih.
Keputihan juga mengeluarkan bau amis, terutama ketika menstruasi atau
melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Selain itu, ada gejala lain yang mungkin muncul, seperti alat kemain terasa
gatal dan nyeri, serta perih ketika buang air kecil dan berhubungan seksual.
Segera konsultasikan dengan dokter ketika mengalami gejala-gejala
tersebut. Vaginosis bakterialis biasanya diobati oleh antibiotik, baik dalam
bentuk tablet minum atau tablet yang dimasukkan ke dalam alat kelamin
c2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Page 11