Page 17 - Kelas XII_PJOK_KD 3.9
P. 17
(ovula). Antibiotik dapat membunuh bakteri yang menyebabkan gejala
penyakit ini.
Untuk beberapa kasus, vaginosis bakterialis dapat hilang tanpa pengobatan.
Namun, jika gejala terus berlangsung, maka akan berbahaya karena dapat
menyebabkan organ reproduksi rentan terhadap infeksi atau peradangan.
Dokter akan memberikan antibiotik, jika:
1) Gejala terus berlangsung.
2) Gejala muncul saat kehamilan.
3) Akan menjalani prosedur operasi daerah panggul, seperti histerektomi
atau pengangkatan rahim. Pengobatan antibiotik akan menurunkan
risiko infeksi serius yang mungkin terjadi pasca operasi.
Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Jamur :
a. Kandidiasis Vaginitis
Pada kondisi normal, hormon estrogen membantu bakteri baik untuk
tumbuh dan melawan organisme yang berpotensi menyebabkan penyakit,
namun ketika terdapat penurunan daya tahan tubuh atau gangguan lainnya
maka akan menyebabkan infeksi jamur. Spora jamur ini memang terdapat
di kulit maupun di dalam lubang kemaluan perempuan. Tetapi pada
keadaan tertentu (penyakit kencing manis, kehamilan, pengobatan steroid,
antibiotik), jamur ini dapat meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan
keputihan. Penyakit ini tergolong penyakit menular seksual, tetapi
pasangan seksual dan perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh
gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
Kandidiasis vaginitis merupakan suatu infeksi jamur Candida yang
menyebabkan iritasi, rasa gatal yang sangat hebat, serta keluarnya cairan
abnormal dari kemaluan dan vulva. Risiko penularan kandidiasis vaginitis
meningkat melalui hubungan seksual karena penyebarannya dapat melalui
kontak mulut dan alat kelamin. Jika mengalami kondisi selama empat kali
atau lebih dalam setahun, segera lakukan perawatan.
Penyebab kandidiasis vaginitis adalah infeksi jamur Candida. Secara alami,
jamur tersebut beserta dengan bakteri Lactobacillus memang ada di
kemaluan dalam kondisi yang berimbang. Keseimbangan tersebut
c2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Page 12