Page 14 - E-BOOK PROTISTA
P. 14
Plasmodium myxomycota merupakan
massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi-bagi
oleh membran (tidak bersekat) sehingga
mengandung banyak nukleus dan dapat
tumbuh hingga diameter beberapa sentimeter.
Nukleus pada plasmodium umumnya bersifat
diploid (2n) dan dapat membelah secara mitosis
secara bersamaan. Pada umumnya plasmodium
berwarna cerah kuning atau oranye dan
Gambar 5.
Cellular slime mold, berbentuk seperti jaringan untuk memperluas
Dictyostelium permukaan tubuh sehingga dapat memperoleh
Sumber: Biology: Concepts &
Connections, 2017 makanan dan oksigen lebih banyak.
Pada fase plasmodium, myxomycota memperoleh
makanannya dengan cara menjulurkan pseudopodianya
kearah makanan, kemudian makanan tersebut ditelan
(fagositosis). Apabila habitat mulai mengering dan makanan
tidak ada, plasmodium myxomycota berhenti tumbuh dan
mengalami diferensiasi untuk memasuki tahap reproduksi
seksual. Jamur lendir plasmodial bereproduksi secara
aseksual dengan membentuk sporangium dan bereproduksi
secara seksual dengan isogami (singami) antara sel amoeboid
atau antara sesama sel berflagela.
Acrasiomycota, jamur lendir yang bersifat heterotrof dan
memiliki tahapan fase makan berupa sel-sel yang hidup
soliter, tetapi setelah makanannya habis, sel-sel tersebut
membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit. Satu agregat
tersusun sekitar 125.000 sel. Agregat tersebut dapat
berpindah tempat untuk sementara waktu.
7