Page 47 - E-MODUL DASAR-DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN & TEKNIK PENGUKURAN TANAH KELAS X SMT GASAL
P. 47
5) Jembatan Rangka (Truss Bridge)
Jembatan rangka umumnya terbuat dari
baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen
rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya
sehingga setiap batang hanya menerima gaya
aksial tekan atau tarik saja. Jembatan ini digunakan
untuk variasi panjang bentang 50 m – 100 m. Gambar 2.40. Jembatan Rangka
(sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Truss_bridge)
d. Jembatan Menurut Panjang Bentangnya
1) Jembatan dengan bentang pendek (kurang dari 40 m)
2) Jembatan dengan bentang menengah (antara 40 m sampai 125 m)
3) Jembatan dengan bentang panjang (lebih dari 125 m).
C. Konstruksi Jalan
Berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan mendefinisikan
jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan
tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel
dan jalan kabel.
Gambar 2.41. Jalan Sebagai Prasarana Transportasi Darat
(sumber: http://www.ilmuproyek.com/2016/01/jenis-klasifikasi-jalan-di-indonesia.html)
Konstruksi jalan telah ditemukan sejak lama, awalnya konstruksi jalan hanya terbuat dari
lapisan tanah yang diperkeras. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin tingginya
intensitas transportasi, sehingga mengharuskan konstruksi jalan harus diperkuat agar mampu
menerima beban dari kendaraan yang melaluinya.
41