Page 82 - E-MODUL DASAR-DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN & TEKNIK PENGUKURAN TANAH KELAS X SMT GASAL
P. 82
Tabel 3.5 Persyaratan Minimum Sifat Mekanis Baja
Tegangan Putus Tegangan Leleh Peregangan
Jenis Baja
Minimum, Fu (MPa) Minimum, Fy (Mpa) Minimum
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
(sumber: SNI 03-1729-2002)
d. Keseragaman
Sifat-sifat baja, baik yang masih dalam bentuk bahan bangunan maupun sudah dalam bentuk
struktur terkendali dengan sangat baik sekali. Hal tersebut memungkinkan para perancang
konstruksi baja dapat memastikan elemen-elemen konstruksi bekerja dengan baik sesuai yang
direncanakan. Dengan demikian perancangan konstruksi dapat terhindar dari pemborosan
penggunaan bahan baja pada saat perencanaan konstruksi karena adanya berbagai
ketidakpastian.
2. Jenis-Jenis Baja
Baja yang tersedia di pasar sebagai bahan konstruksi dibuat melalui dua jenis proses
pembentukan, yaitu proses penggilingan dengan pemanasan (hot rolling) dan proses pendinginan
(cold forming). Pembentukan baja diawali dengan proses penggilingan dengan pemanasan (hot
rolling) dimana bongkahan baja yang merah meyala digelindingkan diantara beberapa kelompok
penggiling. Kemudian, proses selanjutnya dengan pendinginan dimana lembaran baja hasil
penggilingan dengan pemanasan dibentuk dengan cara dilipat atau dibengkokkan menjadi
berbagai jenis yang diinginkan dalam keadaan dingin. Jenis-jenis baja terdiri atas berbagai bentuk
profil seperti yang tersaji dalam gambar berikut.
(a) (b) (c)
Gambar 3.20 (a) Profil Baja C (kanal) (b) Profil Baja L (siku) (c) Profil Baja T
(sumber: https://www.steelindonesia.com/main.php?lang=ID_&cp=product-
directory&kat_id=P02-01&page=12&Country=&Provinsi=&tMember=&tCat=)
Baja profil C, L, dan T dapat dipakai secara terpisah atau juga bisa digunakan bersama-sama
dengan penampang lainnya. Baja profil C dan profil L biasanya digunakan untuk elemen-elemen
76