Page 41 - INVENTARISASI HUTAN
P. 41

naman     sama     dengan    luas   hutan    yang   ditebang.

                            Keberlanjutan perusahaan akan dicapai saat diperoleh-
                            nya keuntungan finansial untuk mengelola hutan dari

                            mulai kegiatan penanaman, pemeliharaan, pengamanan,

                            penebangan, pembuatan jalan, dan pekerjaan adminis-
                            trasi. Sedangkan menurut kesatuan daerah pemanenan

                            merupakan suatu kesatuan DAS ataupun sub DAS

                            sehingga     memungkinkan       terjadinya   efektifitas  dan
                            efisiensi kegiatan pemanenan hutan, khususnya dalam

                            rangka pengangkutan hasil hutan, dalam hal ini angkutan
                            hasil hutan kayu.


                            Bagian Hutan satu dengan Bagian Hutan yang lain
                            dibatasi oleh alur induk selebar 7 meter.         Sedangkan

                            beberapa      kelompok      hutan/komplek      hutan    dapat
                            disatukan menjadi satu Bagian Hutan. Bagian Hutan yang

                            cukup luas dibagi kedalam Blok-Blok Hutan. Blok Hutan

                            satu dengan blok hutan lain dibatasi oleh alur induk yang
                            lebarnya 5 meter.

                            Bagian Hutan/Blok Hutan ini pada umumnya dibatasi oleh

                            “punggung bukit”, sehingga dengan sendirinya suatu

                            Bagian Hutan/Blok Hutan merupakan satu Daerah Aliran
                            Sungai (DAS). Penamaan Bagian Hutan umumnya meng-

                            gunakan nama daerah setempat atau nama gunung/
                            pegunungan, contoh: BH Gunung Lawu, BH Lereng Yang,

                            dan lain sebagainya.

                            Berdasarkan sejarah pada masa Kolonial Belanda tahun

                            1873, untuk kepentingan perencanaan hutan, dibentuk

                            unit-unit perencanaan yang disebut Bagian Hutan (Bosch


                 Hal | 28                  Pusdikbang SDM Perum Perhutani
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46