Page 77 - INVENTARISASI HUTAN
P. 77

pertama kali dipakai pada pertengahan abad 19

                                     di Burma dan India. Di India menggunakan petak
                                     ukur jalur lebar 100 ft atau 30 m. Namun petak

                                     ukur jalur mempunyai kesalahan yang paling

                                     besar dibanding bentuk lainnya (Simon, 1996).
                                     Bentuk petak ukur jalur seperti pada gambar-14.


                                 b) Bentuk Segiempat.
                                     Dalam perkembangan berikutnya pengukuran

                                     tidak seluruh jalur melainkan diselang seling. Hal

                                     ini dilandasi dugaan bahwa cara pengukuran
                                     seperti ini akan mengurangi waktu pengukuran

                                     dan kecermatan samplingnya tidak berpengaruh.
                                     Mula-mula selang pengukurannya hanya satu,

                                     yaitu satu Hm diukur dan satu Hm tak diukur,

                                     tetapi semakin lama bagian jalur yang tidak
                                     diukur semakin bertambah banyak. Hal ini yang

                                     melahirkan bentuk petak ukur persegi panjang,
                                     yaitu panjang 100 m (1 hm) dan lebar 20 m

                                     (gambar-15). Kemudian panjangnya semakin

                                     berkurang sampai menjadi bentuk petak ukur
                                     bujursangkar (gambar-16a). Jadi petak ukur segi

                                     empat (empat persegi panjang/bujursangkar)
                                     merupakan penyederhanaan bentuk petak ukur

                                     jalur. Pembuatan petak ukur berbentuk persegi
                                     panjang maupun bujusangkar di lapangan cukup

                                     sulit dan kemungkinan terjadi kesalahan cukup

                                     besar. Petak ukur persegi ini jarang digunakan.
                                     Petak ukur berbentuk bujursangkar biasanya

                                     dipakai untuk survey potensi permudaan hutan

                 Hal | 64                  Pusdikbang SDM Perum Perhutani
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82