Page 63 - Modul Fisika Fluida
P. 63
Pada peristiwa tenggelam terjadi karena massa jenis fluida ( ) lebih kecil dari pada
massa jenis benda ( ).
Hukum archimedes pada blimp
Blimp adalah sebuah balon udara atau pesawat yang tidak kaku, merupakan
pesawat mengambang tanpa sebuah kerangka kerja yang mendukung di dalamnya dan
juga tanpa baja di alasnya. Sebaliknya, pesawat ini hanya mengandalkan pada tekanan
berasal dari gas (helium) yang dapat mengangkat sendiri.Blimp memiliki sebuah cockpit
seperti pesawat yang menggerakannya dan yang satunya tidak memiliki cockpit hanya
tali yang bersandar kepada balon dan diterbangkan menggunakan gas. Blimp memiliki
baling-baling untuk menggerakkannya.
Prinsip kerja pada blimp yang diisi dengan udara panas dan blimp yang diisi
dengan gas ringan pada dasarnya sama, yaitu dengan membuat udara dalam blimp
lebih ringan atau memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara luar sehingga blimp
dapat naik (terbang). Hal ini sesuai dengan prinsip Archimedes "Gaya apung yang
bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya", hal ini juga sejalan dengan udara sebagai fluida dimana benda dapat
terapung pada fluida, jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis fluida tersebut.
Untuk membuat blimp terbang maka berat blimp dan muatannya harus lebih ringan dari
yang ada di udara sekitarnya. Hal yang dilakukan adalah dengan mengisi blimp dengan
udara yang tidak terlalu padat daripada udara sekitarnya, misalkan mengisi blimp
dengan gas hidrogen atau gas helium yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara
3
3
(Massa jenis hidrogen = 0,09 kg/m , helium = 0,1786 kg/m , udara=1,29 kg/m ). Karena
3
udara dalam blimp memiliki kurang massa per unit volume daripada udara di atmosfer
yang membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung akan mengangkat blimp ke atas.
Pada awalnya, Hidrogen dijadikan bahan pengisi blimp. Gas hidrogen ini memang
ringan, namun memiliki sifat mudah terbakar.
SMK PNB SOLO 14