Page 93 - FLUIDA VEA
P. 93

Angka tabung pitot juga dikonversi untuk mengetahui tinggi terbang pesawat.

                      Permasalahan  yang  sering  terjadi  pada  tabung  pitot  adalah  lubang  pitot

                      tertutup es, sehingga dipasang sebuah pemanas di dalam tabung pitot.

                              Di ujung yang terbuka, terbentuk sebuah titik stagnasi dimana tekanan

                      sebesar P2 dan kecepatannya nol.













                                                  Gambar 5.5 Skema pipa pitot


                      Dengan  menerapkan  persamaan  Bernoulli  pada  titik  stagnasi  tersebut,

                      diperoleh
                      Persamaan Bernoulli


                                                1                      1
                                                                           2
                                              +      +     ℎ =    +      +     ℎ
                                                     2
                                            1
                                                2            1     2   2            2

                                                        1              1
                                                             2
                                                      +      =    +     
                                                                           2
                                                    1
                                                                   2
                                                        2              2

                      Karena kecepatan di titik 2 sama dengan nol, maka persamaan menjadi
                                                             1
                                                                 2
                                                           +      =   
                                                         1
                                                             2         2
                      Dengan  demikian,  kecepatan  di  titik  1  (atau  kecepatan  udara)  bisa  dicari
                      dengan
                                                       1
                                                              =    −   
                                                            2
                                                       2          2     1
                                                           =  2(   −    )
                                                         2
                                                                       1
                                                                 2





                                             SMK PNB SOLO
                                                                                                        81
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98