Page 77 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 77
20)S. W. Fox, K. Harada, G. Kramptiz, G. Mueller, "Chemical Origin of Cells", Chemical Engineering
News, 22 Juni 1970, hlm. 80.
21)Frank B. Salisbury, "Doubts about the Modern Synthetic Theory of Evolution", American Biology
Teacher, September 1971, hlm. 336.
22)Paul Auger, De La Physique Theorique a la Biologie, 1970, hlm. 118.
23)Francis Crick, Life Itself: It's Origin and Nature, New York, Simon & Schuster, 1981, hlm. 88
24)Ali Demirsoy, Kalitim ve Evrim (Inheritance and Evolution), Ankara: Meteksan Publishing Co., 1984,
hlm. 39.
25)Homer Jacobson, "Information, Reproduction and the Origin of Life", American Scientist, Januari
1955, hlm. 121.
26)Reinhard Junker & Siegfried Scherer, "Entstehung Gesiche Der Lebewesen", Weyel, 1986, hlm. 89.
27)Michael Denton, Evolution: A Theory in Crisis. London: Burnett Books, 1985, hlm. 351
28)John Horgan, "In the Beginning", Scientific American, Vol. 264, Februari 1991, hlm. 119
29)G. F. Joyce, L. E. Orgel, "Prospects for Understanding the Origin of the RNA World", dalam RNA
World, New York: Cold Spring Harbor Laboratory Press, 1993, hlm. 13.
30)Jacques Monod, Chance and Necessity, New York: 1971, hlm. 143.
31)Leslie E. Orgel, "The Origin of Life on the Earth", Scientific American, Ekim 1994, Vol 271, hlm. 78.
32)Chandra Wickramasinghe, wawancara dalam London Daily Express, 14 Agustus 1981.
FOKUS: Pengakuan Evolusionis
Tantangan untuk menjelaskan asal usul kehidupan merupakan sumber krisis terbesar yang dihadapi teori
evolusi. Alasannya, molekul-molekul organik sangat kompleks dan pembentukannya tidak mungkin dapat
diterangkan sebagai suatu kebetulan. Selain itu, telah terbukti bahwa sel organik mustahil terbentuk secara
kebetulan.
Evolusionis dihadapkan pada pertanyaan tentang asal usul kehidupan pada perempat kedua abad ke-20.
Pakar terkemuka teori evolusi molekuler, evolusionis Rusia, Alexander I. Oparin, menuliskan dalam
bukunya “The Origin of Life” yang terbit pada tahun 1936:
Sayangnya, asal usul sel masih menjadi pertanyaan, yang merupakan titik tergelap dari teori evolusi yang
1
utuh.
Sejak Oparin, banyak evolusionis telah melakukan penelitian dan pengamatan untuk membuktikan bahwa
sebuah sel dapat terbentuk secara ke-betulan. Akan tetapi, setiap upaya hanya memperjelas desain sel
yang kompleks sehingga semakin menggugurkan hipotesis mereka. Profesor Klaus Dose, kepala Institut
Biokimia di Universitas Johannes Gutenberg, menyatakan:
Percobaan tentang asal usul kehidupan di bidang kimia dan evolusi molekuler selama lebih dari 30 tahun,
menghasilkan persepsi yang lebih baik tentang kompleksitas asal usul kehidupan di bumi ini, dan
bukannya memberikan jawaban yang mereka harapkan. Saat ini, semua diskusi mengenai teori-teori dasar
2
dan penelitian di bidang ini berakhir dengan kebuntuan atau pengakuan atas ketidaktahuan.
Jeffrey Bada dari Institut San Diego Scripps memperjelas ketidakberdayaan evolusionis terhadap
kebuntuan ini :