Page 3 - Konstitusi OFS
P. 3

Abad XVIII merupakan abad suram bagi OFS. Di mana-mana OFS mengalami penindasan dari
            penguasa negara, seperti di Austria, Perancis, Spanyol, dan Italia. Tetapi abad XIX, OFS kembali
            bertumbuh. Orang-orang terhormat kembali masuk Ordo dan membuahkan banyak orang kudus.
            Pada abad XX, perkembangan OFS semakin pesat. Selain Ordo Ordo Fransiskan, pimpinan Cereja
            juga turut mengembangkannya. Banyak Paus, Uskup dan imam yang masuk OFS. Perkembangan
            Ordo terjadi tidak hanya di kalangan Gereja Katolik Roma, tetapi juga di tengah Gereja Anglikan
            dan Kalvinis.



            Selain  oleh  para  tokoh  Gereja,  perkembangan  Ordo  juga  didukung  oleh  semakin  banyaknya
            pertemuan  dan  Kongres-Kongres.  Banyak  Kongres  lnternasional  yang  memperkenalkan  OFS.
            Puncak perkembangan OFS terjadi tahun 1934. Jumlah anggota terus meningkat. Pada tahun 1903
            ada  1.730.000  anggota;  tahun  1914,  2.440.000;  tahun  1924  3.150.000;  tahun  1934,  3.906.368.
            Kemudian anggota OFS turun lagi. Tahun 1942 menjadi 3.000.000; tahun 1952, 2.452.683; tahun
            1960, 2.021.845; tahun 1970 hanya 1.243.178 anggota.


         4.  OFS di Indonesia

            OFS hadir di  Indonesia, Mei  1983 di  Yogyakarta. ·Berawal  dengan 7 calon. Hingga Juli 2014,
            jumlah OFS Indonesia adalah 14.000 orang. Enam puluh persen sudah berprofesi. OFS Indonesia
            terhimpun dalam 11 Regio (wilayah) dan tersebar dalam 20 Keuskupan. Unit-unit OFS disebut
            Persaudaraan.  Unit  terkecil  adalah  Persaudaraan  Lokal.  Beberapa  Persaudaraan  Lokal
            membentuk Persaudaraan Regio,  dan semua Regio  membentuk  Persaudaraan Nasional. Setiap
            Unit  dilayani  dan  dibimbing  oleh  Dewan  Persaudaraan  yang  ketuanya  disebut  Minister.
            Pendampingan  terhadap  OFS  dipercayakan  oleh  Gereja  kepada  keluarga  Ordo  Saudara  Dina
            (OFM Conventual, OFM Capusin dan OFM) dan TOR (Tertius Ordo Regularis), dibantu oleh para
            Religius Fransiskan lainnya (bruder, suster dari Keluarga Fransiskan).



            Sumber: https://ofsregiomam.org/konstitusi/
   1   2   3