Page 5 - E-Book Sejarah Kerajaan Besar Hindu-Budha
P. 5
1. Mataram Jawa Tengah
Mengenai kehidupan Mataram Jawa Tengah, dapat kita ketahui dari beberapa
prasasti, misalnya saja prasasti Tukmas, Canggal, Sojomerto, Kalasan dan sebagainya.
Pada masa Mataram Jawa Tengah, Kerajaan dipimpin oleh dua dinasti, yaitu dinasti
Sanjaya dan Saylendra
Ada dua peninggalan yang besari di Mataram Jawa Tengah, yaitu Candi
Borobudur dan Candi Prambanan. Berdasarkan dua peninggalan tersebut, dapat kita
bayangkan bagaimana hebatnya kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Budha.
Kerajaan Mataram Jawa tengah lebih berfokus ke sektor pertanian. Hal ini tidak
terlepas dari suburnya tanah yang diakibatkan oleh letusan Gunung Merapi. Namun
selain bermanfaat atas kesuburan tanah di Jawa Tengah, Gunung merapi juga memiliki
dampak destruktif yang membuat kerajaan Mataram harus berpindah-pindah Ibukota.
Kerajaan Mataram Jawa Tengah mencapai puncak kejayaan pada masa Raja
Balitung. Hal tersebut tertuliskan di sejumlah prasasti. Bahkan Raja Balitung tercatat
sebagai raja yang paling banyak mengeluarkan prasasti.
2. Mataram Jawa Timur
Pada masa pemerintahan Mpu Sindok yang berasal dari Dinasti Isyana,
Kerajaan Mataram yang awalnya dari Jawa Tengah pindah ke Jawa Timur. Perpindahan
tersebut, disebabkan karena berbagai faktor, diantaranya adalah:
a. Ekonomi
Di Jawa Timur, terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo dan
Brantas yang langsung berhubungan dengan dunia luar. Oleh karena itulah, untuk
mempermudah perdagangan maka Mataram dipindah ke Jawa Timur
b. Bencana Alam
Di Jawa Tengah, saat itu ada bencana alam yang menyebabkan Kerajaan
Mataram hancur yaitu meletusnya Gunung Merapi. Apabila ibukota mengalami
kehancuran, maka ibukota tersebut harus dipindahkan yaitu ke Jawa Timur.
c. Sistem Perbudakan
Berdasarkan peninggalan-peninggalan di Jawa Tengah dapat kita ketahui bahwa
candi-candinya berukuran besar dan untuk pembangunannya dibutuhkan banyak
orang. Oleh karena itulah, rakyat merasa menderita dan berpindah ke Jawa Timur
d. Politik
5