Page 150 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 150

BADAN POM HADIR                                                                                              MeMBANguN sDM uNtuk MeWujuDkAN VIsI BeRsAMA
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



            Balai POM tidak hanya hadir di seluruh provinsi di Indonesia                            Cita (sembilan program prioritas) yang digulirkan oleh Peme­
            tetapi juga akan terus dikembangkan hingga ada di kabupaten/                            rintahan  Presiden  Joko  Widodo­Wakil  Presiden  Jusuf  Kalla
            kota di Indonesia.                                                                      terutama poin ke­tiga Nawa Cita yakni membangun Indonesia
                                                                                                    dari pinggiran dan desa guna memperkuat NKRI. Semua itu
            Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat                                               tidak akan berhasil jika budaya organisasi masih hanya menjadi
            Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan                                          simbol belaka. Harus dibangun budaya organisasi baru dengan
                Badan POM menjadi  leading  sektor dalam bidang penga­                              penuh semangat patriotisme dan nasionalisme mengedepankan
            wasan obat dan makanan. Namun, harus disadari pula bah­                                 pelayanan dan perlindungan masyarakat dalam implementasi
            wa pengawasan obat dan makanan mencakup aspek yang luas                                 sehari­hari. Badan POM mengajak seluruh personil Badan POM
            dan  kompleks  terkait banyak  ragam  stakeholders  atau  kelom­                        untuk menerapkan nilai­nilai budaya organisasi yang baru seba­

            pok  kepentingan.  Di sisi  lain,  Badan  POM  memiliki  keterba­                       gai berikut:
            tasan sumber daya, baik sumber daya manusia, anggaran, ke­                              1.  Keterbukaan dalam menjawab tantangan pengawasan obat
            lembagaan, kapasitas maupun kewenangan. Belum lagi secara                                   dan makanan yang semakin kompleks, Badan POM harus
            geografis,  cakupan  wilayah  Indonesia  begitu  luas  terbentang                           lebih terbuka.
            dari Merauke di timur hingga Sabang di ujung barat dan dari                                 Keterbukaan ini memiliki dua makna.  Pertama, Badan
            Miangas di sisi utara hingga Rote di ujung selatan. Oleh karena                             POM harus terbuka terhadap ide, pemikiran, dan terobosan
            itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan POM harus                                 baru. Dengan kata lain, Badan POM harus bisa keluar dari
            siap bergotong­royong dan menjalin kemitraan untuk bersinergi                               zona nyaman. Jika memang ide, pemikiran, dan terobosan
            dengan seluruh K/L dan segenap komponen masyarakat. Nilai­                                  baru tersebut mampu meningkatkan kinerja Badan POM,
            nilai gotong royong yang merupakan pengamalan sila ke­empat                                 maka terapkanlah dalam pelaksanaan kerja sehari­hari.
            ini antara lain tercermin dalam pengawasan obat dan makanan                                 Kedua, Badan POM harus lebih membuka diri terutama
            berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi                                     kepada masyarakat. Telah banyak hal yang dilakukan oleh
            (TIK). Pemasangan  barcode  atau  penerapan  aplikasi  Quick                                Badan POM, namun tidak banyak yang mengetahui kinerja
            Response (QR) Code pada seluruh produk obat dan makanan ter­                                Badan POM, karena Badan POM jarang mengekspos hal­
            masuk vaksin, misalnya, memungkinkan pengawasan bersama                                     hal tersebut. Karena itu, Badan POM mendorong agar
            masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terhadap obat                                   lebih sering menyampaikan informasi tentang hasil penga­
            dan makanan yang beredar. Selama ini Badan POM telah me­                                    wasan kepada masyarakat. Jangan takut dan ragu untuk
            nandatangani banyak nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah                                  menyampaikan data­data yang memang sudah tervalidasi,
            K/L serta asosiasi swasta dan masyarakat, termasuk kelompok                                 apalagi untuk kepentingan masyarakat. Data dan informasi
            Pramuka.                                                                                    yang dimiliki Badan POM harus dapat digunakan untuk me­
                                                                                                        nyusun kebijakan publik yang bermanfaat bagi masya ra kat.
            Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia                                          Selain itu, data dan informasi itu juga dapat mengedukasi
                Pada akhirnya, fungsi pengawasan dan pelayanan yang dila­                               masyarakat.
            kukan seluruh jajaran Badan POM di pusat dan daerah ditujukan                           2.  Kemitraan Badan POM selama ini memang telah banyak
            untuk “memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan                                        membangun dan menjalin kerja sama dengan berbagai pi­
            kehidupan bangsa” secara keseluruhan. Badan POM tidak hanya                                 hak. Namun hal ini perlu terus diintensifkan, baik dengan
            melayani kepentingan pengusaha dan industri obat dan makanan,                               instansi pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat.
            tetapi juga mengakomodasi kebutuhan warga masyarakat yang                                   Badan POM memiliki banyak keterbatasan dalam mengawasi
            berposisi sebagai konsumen. Badan POM tidak hanya melayani                                  dan memastikan obat dan makanan yang beredar di seluruh
            masyarakat di perkotaan tetapi juga di kawasan perdesaan di                                 Indonesia memenuhi syarat keamanan, khasiat/manfaat
            seluruh pelosok Nusantara. Hal ini sejalan pula dengan Nawa                                 dan mutu. Sebagai contoh, Badan POM belum dapat men­




                 140 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                            tiga taHUn KinERJa Badan POM I 141
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155