Page 151 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 151

BADAN POM HADIR                   MeMBANguN sDM uNtuk MeWujuDkAN VIsI BeRsAMA
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 Balai POM tidak hanya hadir di seluruh provinsi di Indonesia   Cita (sembilan program prioritas) yang digulirkan oleh Peme­
 tetapi juga akan terus dikembangkan hingga ada di kabupaten/  rintahan  Presiden  Joko  Widodo­Wakil  Presiden  Jusuf  Kalla
 kota di Indonesia.  terutama poin ke­tiga Nawa Cita yakni membangun Indonesia
               dari pinggiran dan desa guna memperkuat NKRI. Semua itu
 Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat   tidak akan berhasil jika budaya organisasi masih hanya menjadi
 Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan  simbol belaka. Harus dibangun budaya organisasi baru dengan
 Badan POM menjadi  leading  sektor dalam bidang penga­  penuh semangat patriotisme dan nasionalisme mengedepankan
 wasan obat dan makanan. Namun, harus disadari pula bah­  pelayanan dan perlindungan masyarakat dalam implementasi
 wa pengawasan obat dan makanan mencakup aspek yang luas   sehari­hari. Badan POM mengajak seluruh personil Badan POM
 dan  kompleks  terkait banyak  ragam  stakeholders  atau  kelom­  untuk menerapkan nilai­nilai budaya organisasi yang baru seba­

 pok  kepentingan.  Di sisi  lain,  Badan  POM  memiliki  keterba­  gai berikut:
 tasan sumber daya, baik sumber daya manusia, anggaran, ke­  1.  Keterbukaan dalam menjawab tantangan pengawasan obat
 lembagaan, kapasitas maupun kewenangan. Belum lagi secara   dan makanan yang semakin kompleks, Badan POM harus
 geografis,  cakupan  wilayah  Indonesia  begitu  luas  terbentang   lebih terbuka.
 dari Merauke di timur hingga Sabang di ujung barat dan dari      Keterbukaan ini memiliki dua makna.  Pertama, Badan
 Miangas di sisi utara hingga Rote di ujung selatan. Oleh karena   POM harus terbuka terhadap ide, pemikiran, dan terobosan
 itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan POM harus   baru. Dengan kata lain, Badan POM harus bisa keluar dari
 siap bergotong­royong dan menjalin kemitraan untuk bersinergi   zona nyaman. Jika memang ide, pemikiran, dan terobosan
 dengan seluruh K/L dan segenap komponen masyarakat. Nilai­   baru tersebut mampu meningkatkan kinerja Badan POM,
 nilai gotong royong yang merupakan pengamalan sila ke­empat   maka terapkanlah dalam pelaksanaan kerja sehari­hari.
 ini antara lain tercermin dalam pengawasan obat dan makanan   Kedua, Badan POM harus lebih membuka diri terutama
 berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi   kepada masyarakat. Telah banyak hal yang dilakukan oleh
 (TIK). Pemasangan  barcode  atau  penerapan  aplikasi  Quick   Badan POM, namun tidak banyak yang mengetahui kinerja
 Response (QR) Code pada seluruh produk obat dan makanan ter­  Badan POM, karena Badan POM jarang mengekspos hal­
 masuk vaksin, misalnya, memungkinkan pengawasan bersama   hal tersebut. Karena itu, Badan POM mendorong agar
 masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terhadap obat   lebih sering menyampaikan informasi tentang hasil penga­
 dan makanan yang beredar. Selama ini Badan POM telah me­  wasan kepada masyarakat. Jangan takut dan ragu untuk
 nandatangani banyak nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah   menyampaikan data­data yang memang sudah tervalidasi,
 K/L serta asosiasi swasta dan masyarakat, termasuk kelompok   apalagi untuk kepentingan masyarakat. Data dan informasi
 Pramuka.          yang dimiliki Badan POM harus dapat digunakan untuk me­
                   nyusun kebijakan publik yang bermanfaat bagi masya ra kat.
 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia  Selain itu, data dan informasi itu juga dapat mengedukasi
 Pada akhirnya, fungsi pengawasan dan pelayanan yang dila­  masyarakat.
 kukan seluruh jajaran Badan POM di pusat dan daerah ditujukan   2.  Kemitraan Badan POM selama ini memang telah banyak
 untuk “memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan   membangun dan menjalin kerja sama dengan berbagai pi­
 kehidupan bangsa” secara keseluruhan. Badan POM tidak hanya   hak. Namun hal ini perlu terus diintensifkan, baik dengan
 melayani kepentingan pengusaha dan industri obat dan makanan,   instansi pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat.
 tetapi juga mengakomodasi kebutuhan warga masyarakat yang      Badan POM memiliki banyak keterbatasan dalam mengawasi
 berposisi sebagai konsumen. Badan POM tidak hanya melayani   dan memastikan obat dan makanan yang beredar di seluruh
 masyarakat di perkotaan tetapi juga di kawasan perdesaan di   Indonesia memenuhi syarat keamanan, khasiat/manfaat
 seluruh pelosok Nusantara. Hal ini sejalan pula dengan Nawa   dan mutu. Sebagai contoh, Badan POM belum dapat men­




 140 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 141
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156