Page 3 - BURSA HILIRISASI INOVASI HERBAL INDONESIA 2020
P. 3
Judul : Potensi Terbesar Obat Herbal ada di Indonesia
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 19 Februari 2020
Halaman/URL: https://ekbis.sindonews.com/read/1531702/34/potensi-terbesar-obat-
herbal-ada-di-indonesia-1582119661
Tipe Media : Media Online
JAKARTA - Indonesia memiliki berjuta
ragam tanaman obat yang berpotensi
dikembangkan untuk menambah nilai
industri obat berbahan herbal (Jamu,
Obat Herbal Terstandar/OHT dan
Fitofarmaka) yang jauh lebih besar
dibanding negara lain.
Sebagai negara yang memiliki tidak
kurang dari 30.000 spesies tumbuhan
maupun sumber daya laut, tidak aneh
jika Indonesia dapat menjadi
pengekspor produk obat herbal terbesar
di dunia. Namun faktanya, sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui
memiliki khasiat obat belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal.
Kepala Badan POM RL Penny K Lukito mengungkapkan bahwa potensi yang dimiliki
Indonesia harus dikawal agar dapat dikembangkan oleh para peneliti. Sehingga dapat
memenuhi permintaan akan obat tradisional dan suplemen kesehatan dari bahan
alam yang semakin meningkat.
"Untuk dapat bersaing di kancah global, kami perlu memberikan fasilitas ruang gerak
terhadap peneliti tanaman berkhasiat obat agar menghasilkan obat herbal yang
bermutu dan berdaya saing," ujar RL Penny K Lukito usai membuka acara Bursa
Hilirisasi Inovasi Herbal Indonesia 2020 di Jakarta, Rabu (19/02/2020).
Masih menurutnya, penelitian di bidang obat herbal telah banyak dilakukan, baik di
institusi pendidikan seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi maupun institusi
peneliti lainnya, namun hanya sebatas pemenuhan kurikulum tanpa pengembangan
hasil penelitian lebih lanjut.
"Banyak yang telah meneliti, namun terbatas ruang gerak dalam melakukan
pengembangan produk, hingga belum menjadi produk komersil yang dapat berdaya
jual," ungkap Penny K Lukito lebih lanjut.
Permasalahan tersebut memotivasi Badan POM untuk menyelenggarakan "Bursa
Hilirisasi lnovasi Herbal Indonesia 2020" pada 19-20 Februari 2020 di Balai Kartini
Jakarta. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong para peneliti dari akademisi
untuk lebih bersemangat dalam berkarya dan menggali sumber kekayaan alam
Indonesia yang kaya akan tanaman obat.